PRABA INSIGHT-Kalau ada festival yang bisa bikin orang bingung antara “nabung” atau “check out,” jawabannya ya BRI The BFF Festival 2025. Bayangkan saja, lebih dari 250 brand tumplek blek di satu tempat, dengan 80 persen di antaranya brand lokal. Ini semacam bukti hidup bahwa industri kreatif kita sudah tidak lagi jadi “anak kosan yang malu-malu,” tapi udah pede tampil di panggung besar.
Acara ini menggabungkan kecantikan, fashion, dan lifestyle. Tapi jangan bayangkan sekadar deretan stand jualan. Lebih tepatnya kayak pasar malam versi high class: ada booth tour, talkshow mini, sesi interaktif, plus ribuan pengunjung yang sibuk hunting tren baru sambil tetap menjaga feed Instagram mereka tetap aesthetic.
Yang bikin tambah semarak, festival ini juga dihadiri pejabat sekaligus selebritas. Ada Teuku Riefky Harsya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Raffi Farid Ahmad, yang sekarang jadi Utusan Khusus Presiden untuk Generasi Muda dan Pekerja Seni. Keduanya tampil bukan sekadar seremonial, tapi juga kasih wejangan tentang pentingnya brand lokal.
Teuku Riefky Harsya menegaskan,
“Festival ini membuktikan bahwa brand lokal mampu bersaing dan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia. Kehadiran generasi muda di sini menunjukkan energi besar yang akan membawa industri kita ke level global.”
Raffi Ahmad, yang tentu saja selalu luwes di panggung, menambahkan:
“Saya melihat BRI The BFF Festival bukan hanya festival belanja atau hiburan, tetapi sebuah ruang kolaborasi. Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda dan pekerja seni untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menginspirasi.”
Dengan kata lain, BRI The BFF Festival 2025 ini bukan sekadar pesta belanja. Ia jadi simbol optimisme: bahwa Indonesia serius mau jadi pusat kreativitas di Asia Tenggara, dengan generasi muda dan brand lokal sebagai ujung tombaknya.(van)