Dunia kerja tuh keras, Nak. Nggak bisa kamu lawan cuma dengan outfit aesthetic dan quotes “I deserve better.”
PRABA INSIGHT- Bulan-bulan ini, banyak perusahaan di luar sana lagi rajin-rajinnya ngeluarin karyawan dari generasi paling viral: Gen Z.
Survei dari Intelligent bukan cenayang, tapi lembaga riset beneran bilang kalau 60% perusahaan udah nyoba rekrut anak-anak Gen Z, tapi akhirnya malah nyesel dan nendang mereka keluar.
Parahnya lagi, satu dari tujuh perusahaan langsung tobat dan ogah ngerekrut lulusan baru lagi tahun depan.
Kenapa Gen Z Dipecat? Nih Daftar Dosa Ringannya:
- Kurang motivasi, kurang inisiatif. Maunya kerja santai, gaji tinggi, tapi skill… yaa gitu deh.
- Nggak profesional. Terlambat datang, kerja sambil main TikTok, abis itu bilang burnout.
- Organisasi kerja berantakan. Deadline lewat, alasan klasik: “Lupa, Kak.”
- Komunikasi kayak chat temen nongkrong. Email formal aja dibuka dengan: “Haii, Kak.”
- Nggak suka dikritik. Disentil dikit langsung overthinking tiga hari.
- Minim pengalaman kerja. Tapi mintanya gaji setara manajer.
- Lemah di problem solving. Dikasih masalah malah bikin drama.
- Skill teknikal masih mentah. Nulis dokumen aja nyari template Google dulu.
- Nggak nyambung sama budaya kantor. Maunya semua tempat kerja kayak coworking space.
- Susah kerja tim. Maunya kerja sendiri, tapi bawa nama tim kalau sukses.
Ketergantungan Sama Orang Tua? Masih Banget!
Fakta unik: 70% pencari kerja Gen Z masih minta bantuan orang tua buat cari kerja. Mulai dari nulis CV, ngirim lamaran, sampe ada yang ngajak orang tuanya ikut wawancara kerja.
Serius. HRD aja sampai bingung, ini mau rekrut anaknya atau sekalian orang tuanya?
Kisah Tragis Stevani, Si Korban PHK dari Generasi Tiktok
Stevani (bukan nama asli, tapi vibes-nya real) cuma bertahan tiga bulan di kantor startup. Katanya, lingkungan kerja nggak suportif, ide kreatifnya ditolak, dan jam kerja nggak manusiawi.
Gaji? Jauh dari UMP DKI, padahal tugasnya seabrek dan harus siap dihubungi bahkan saat weekend. Akhirnya Stevani cabut. Bukan karena resign, tapi di-resign-in.
Gen Z Mau Bertahan di Dunia Kerja? Nih Checklist-nya!
- Punya inisiatif, jangan cuma nunggu “brief”.
- Jaga sikap dan sopan santun, bahkan pas kerja remote.
- Jangan baperan tiap dikritik.
- Datang tepat waktu, bukan cuma pas ngantor, tapi juga pas Zoom meeting.
- Kuasai skill teknis, bukan cuma skill ngedit reels.
- Tahan dulu curhatan politik pribadi di kantor.
- Bangun pengalaman, jangan cuma bangun follower.
Dunia kerja bukan drama Korea yang selalu kasih happy ending. Kadang, yang kamu butuhin bukan self-healing, tapi self-improvement.
Kalau kamu Gen Z dan merasa tersindir, bagus. Berarti kamu masih punya harapan. Tinggal pilih: mau berubah, atau mau lanjut jadi korban PHK generasi selanjutnya?
(Irfan)