Menu

Mode Gelap
Polisi: Diplomat Arya Daru Tak Dibunuh, Tapi Luka-Luka di Tubuhnya Bikin Merinding ‘Kenali, Pahami, Empati’: Album Baru SIVIA yang Dibumbui Amarah dan Proses Menjadi Manusia Kenalkan Padel dan Sepatu Baru, Begini Strategi ASICS Garap Pasar Anak Muda Indonesia Vanenburg Dicoret dari SEA Games 2025, PSSI Ungkap Alasannya QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik “Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

Lifestyle

Kebaya, Kartini, dan Plastik: Perayaan Unik PT. Spitze Sentosa Indonesia di Cikarang

badge-check


					Sejumlah Karyawati PT. Spitze Indonesia mengenakan Kebaya saat perayaan Hari Kartini 21 April 2025 (foto: PRABA) Perbesar

Sejumlah Karyawati PT. Spitze Indonesia mengenakan Kebaya saat perayaan Hari Kartini 21 April 2025 (foto: PRABA)

“Habis gelap terbitlah molding.” – Kalau saja Kartini kerja di pabrik injection molding, mungkin itu kutipannya.

PRABA INSIGHT- CIKARANG- Ada yang beda pagi ini di kawasan industri Cikarang. Di tengah deretan mesin molding dan tumpukan cetakan plastik presisi, derap langkah para perempuan PT. Spitze Sentosa Indonesia (SSI) terdengar gemulai, berbalut kebaya warna-warni yang anggun, seolah mesin-mesin pun ikut berhenti sejenak untuk menghormati RA Kartini.

Hari ini, perusahaan spesialis Electronic dan Otomotif molding itu merayakan Hari Kartini dengan cara yang tak biasa: mengenakan kebaya khas Kartini di lantai pabrik.

Yup, bukan di ruang rapat ber-AC atau aula megah, tapi langsung di tengah-tengah aktivitas produksi. Dan percaya atau tidak, aura elegan kebaya tetap menang bahkan ketika berhadapan dengan aroma oli dan suara mesin.

“Ini bukan sekadar perayaan simbolik. Kami ingin semua orang, khususnya para perempuan di SSI, merasa bahwa mereka punya ruang dan peran penting di industri ini,” kata salah satu HR sambil membetulkan pakaian kebayanya

SSI memang bukan pemain baru. Berdiri sejak Juni 2016, perusahaan ini sudah jadi tulang punggung banyak merek elektronik dan otomotif, dari senter, mesin medis, TV, hingga spion motor. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di industri elektronik Indonesia, SSI bukan cuma jago cetak molding, tapi juga merakit dan mencetak komponen dengan akurasi tinggi.

Kalau RA Kartini dulu melawan ketimpangan dengan pena, SSI melawan kompetitor global dengan presisi cetakan plastik.

Acara perayaan Hari Kartini diwarnai berbagai aktivitas seru: lomba kebaya, tebak tokoh perempuan inspiratif, hingga makan siang bersama dengan menu khas Jawa—karena ya, masa kebaya makan spaghetti?

“Sebagai perempuan yang kerja di pabrik, saya senang banget bisa ikut perayaan ini. Biasanya pakai seragam, hari ini bisa tampil cantik tapi tetap kerja. Kartini banget, kan?” ujar Mbak-mbak operator molding yang siang itu tampil dengan kebaya ungu dan sneakers putih.

Perayaan ini jadi bukti bahwa nilai-nilai Kartini masih sangat relevan, bahkan di tengah deru industri. Bahwa emansipasi tak harus di podium, tapi bisa juga di jalur produksi. Bahwa perempuan tak hanya boleh sekolah tinggi, tapi juga bisa berdiri gagah di depan mesin molding dengan kepala tegak.

Dan siapa tahu, di masa depan, akan ada RA Kartini versi baru yang paham blueprint, jago pegang solder, dan bisa mimpin produksi dari balik kebaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Lucianna

    Kereeen bngt.. ikut merayakan hari kartini..

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik

28 Juli 2025 - 07:37 WIB

“Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

23 Juli 2025 - 02:15 WIB

Pengangguran Turun dan Investasi Naik, Ini Klaim Prabowo di Kongres PSI

22 Juli 2025 - 11:11 WIB

Investigasi, Pesta Pernikahan Anak KDM Berujung Duka: Tiga Tewas, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

19 Juli 2025 - 04:57 WIB

Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun, Saut Menangis, Anies Terdiam

18 Juli 2025 - 14:22 WIB

Trending di News