PRABA INSIGHT- Akhirnya, setelah sekian lama jadi “penonton” di pesta dunia sepak bola usia muda atau cuma dapat jatah main karena jadi tuan rumah Timnas Indonesia U-17 resmi menorehkan sejarah: lolos ke Piala Dunia U-17 2025 lewat jalur kualifikasi. Bukan titipan, bukan gratisan. Murni dari hasil keringat dan kerja keras di lapangan.
Kepastian ini didapat setelah skuad Garuda Asia, yang diasuh oleh Nova Arianto, menggilas Yaman U-17 dengan skor mantap 4-1 dalam lanjutan penyisihan Grup C Piala Asia U-17 2025, Senin malam (7/4).
Dengan dua kemenangan beruntun dan koleksi 6 poin, posisi Indonesia di dua besar grup sudah aman meski masih menyisakan satu laga kontra Afghanistan U-17, Jumat (11/4) mendatang.
Sekadar pengingat, Piala Asia U-17 ini ibarat gerbang utama menuju Piala Dunia U-17. Total ada 16 tim Asia yang bersaing, dan hanya delapan tim terbaik alias yang lolos ke babak perempat final yang berhak menginjak rumput Qatar pada November 2025 nanti.
Artinya, dengan tiket perempat final di tangan, Garuda Asia otomatis mengantongi boarding pass ke Piala Dunia U-17 2025. Dan ini, sobat sepak bola, adalah momen bersejarah: kali pertama Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 lewat jalur kompetitif.
Kemenangan perdana Indonesia atas Korea Selatan U-17 dengan skor tipis tapi berarti, 1-0, jadi modal awal yang krusial.
Disusul pesta gol ke gawang Yaman, anak-anak muda berbakat seperti Evandra Florasta dan kawan-kawan menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar tim figuran di turnamen ini. Kini mereka kokoh di puncak Grup C, unggul tiga poin dari Korea Selatan dan Yaman yang masih berebut posisi runner-up.
Afghanistan? Sayangnya (atau untungnya buat kita), mereka sudah dipastikan angkat koper lebih awal setelah kalah dua kali dan tak punya poin.
Kalau flashback sedikit, ini memang bukan penampilan perdana Timnas U-17 di ajang Piala Dunia. Kita pernah tampil di edisi 2023, tapi ya itu karena jadi tuan rumah. Waktu itu, hasilnya pun kurang menggembirakan.
Gabung di Grup A bareng Maroko, Ekuador, dan Panama, Timnas cuma sanggup mengoleksi dua poin dari hasil dua kali imbang dan satu kekalahan. Langsung pulang di fase grup.
Namun kali ini beda. Tidak ada embel-embel tuan rumah. Tidak ada karpet merah. Semuanya diraih lewat jalur berdarah-darah di lapangan hijau. Dan untuk itu, layak kita beri apresiasi besar: Timnas Indonesia U-17 kini resmi menjadi kontestan sah di pentas sepak bola dunia.