PRABA INSIGHT- Di negeri yang katanya maritim ini, pelabuhan utama justru nyaris tumbang karena kebanyakan kontainer. Tanjung Priok, si nadi logistik nasional, minggu ini mendadak berubah jadi sarkasme berjalan: truk antre sampai mengular kayak utang rakyat yang nggak kelar-kelar.
Terminal NPCT-1 overload, aktivitas receiving dan delivering kontainer kacau-balau, dan para sopir cuma bisa ngelus dada sambil nunggu nasib di balik setir. Barang nggak gerak, ekonomi ikut seret. Dan yang paling panik? Bukan pemerintah, tapi pelaku usaha yang tiap hari deg-degan takut telat kirim.
Abdullah Kelrey, founder Nusa Ina Connection (NIC), nggak bisa lagi tahan emosi. Ia langsung ngegas ke Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi. “Pak Menhub ini kayaknya butuh pelatihan ulang. Masa pelabuhan sebesar Tanjung Priok bisa macet kayak pasar malam?” ujarnya dalam pernyataan keras.
Tapi Kelrey nggak berhenti di situ. Ia langsung layangkan seruan ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Bukan buat jaga jarak politik, tapi karena masalah ini udah kelewatan. “Pak Prabowo harus turun tangan. Kalau perlu, copot Menhub sekarang juga. Jangan sampai krisis kontainer ini jadi batu sandungan awal pemerintahan baru,” tegasnya.
Sebagai pembanding, India pernah mengalami hal serupa di tahun 2021. Waktu itu pelabuhan JNPT mereka kelebihan muatan kontainer dan minim koordinasi. Hasilnya? Rugi miliaran dolar, industri ketar-ketir, dan nama negara jadi bahan meme internasional.
“Kalau Indonesia nggak mau masuk grup negara dengan logistik setengah matang, ya ini harus dibenahi sekarang juga. Bukan besok, bukan bulan depan,” lanjut Kelrey.
Solusinya? Menurut NIC, pemerintah harus segera bentuk satgas khusus buat ngurusin pelabuhan—bukan satgas yang cuma duduk di rapat sambil ngopi, tapi yang kerja nyata: digitalisasi manajemen pelabuhan, jadwal bongkar-muat yang transparan, dan alur distribusi yang masuk akal.
Karena kalau pelabuhan sebesar Tanjung Priok bisa lumpuh hanya gara-gara kontainer numpuk, maka jangan salahkan publik kalau suatu hari nanti menyamakan Kemenhub dengan… ya, aplikasi ojek online yang sering nyasar.
Indonesia mau jadi negara logistik kelas dunia? Mimpi boleh, tapi ya minimal pelabuhan utamanya jangan kayak lelucon.