Menu

Mode Gelap
Polisi: Diplomat Arya Daru Tak Dibunuh, Tapi Luka-Luka di Tubuhnya Bikin Merinding ‘Kenali, Pahami, Empati’: Album Baru SIVIA yang Dibumbui Amarah dan Proses Menjadi Manusia Kenalkan Padel dan Sepatu Baru, Begini Strategi ASICS Garap Pasar Anak Muda Indonesia Vanenburg Dicoret dari SEA Games 2025, PSSI Ungkap Alasannya QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik “Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

News

Macetnya Tanjung Priok: Episode Paling Horor di Dunia Logistik

badge-check


					Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi (foto:Ist) Perbesar

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi (foto:Ist)

PRABA INSIGHT- Di negeri yang katanya maritim ini, pelabuhan utama justru nyaris tumbang karena kebanyakan kontainer. Tanjung Priok, si nadi logistik nasional, minggu ini mendadak berubah jadi sarkasme berjalan: truk antre sampai mengular kayak utang rakyat yang nggak kelar-kelar.

Terminal NPCT-1 overload, aktivitas receiving dan delivering kontainer kacau-balau, dan para sopir cuma bisa ngelus dada sambil nunggu nasib di balik setir. Barang nggak gerak, ekonomi ikut seret. Dan yang paling panik? Bukan pemerintah, tapi pelaku usaha yang tiap hari deg-degan takut telat kirim.

Abdullah Kelrey, founder Nusa Ina Connection (NIC), nggak bisa lagi tahan emosi. Ia langsung ngegas ke Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi. “Pak Menhub ini kayaknya butuh pelatihan ulang. Masa pelabuhan sebesar Tanjung Priok bisa macet kayak pasar malam?” ujarnya dalam pernyataan keras.

Tapi Kelrey nggak berhenti di situ. Ia langsung layangkan seruan ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Bukan buat jaga jarak politik, tapi karena masalah ini udah kelewatan. “Pak Prabowo harus turun tangan. Kalau perlu, copot Menhub sekarang juga. Jangan sampai krisis kontainer ini jadi batu sandungan awal pemerintahan baru,” tegasnya.

Sebagai pembanding, India pernah mengalami hal serupa di tahun 2021. Waktu itu pelabuhan JNPT mereka kelebihan muatan kontainer dan minim koordinasi. Hasilnya? Rugi miliaran dolar, industri ketar-ketir, dan nama negara jadi bahan meme internasional.

“Kalau Indonesia nggak mau masuk grup negara dengan logistik setengah matang, ya ini harus dibenahi sekarang juga. Bukan besok, bukan bulan depan,” lanjut Kelrey.

Solusinya? Menurut NIC, pemerintah harus segera bentuk satgas khusus buat ngurusin pelabuhan—bukan satgas yang cuma duduk di rapat sambil ngopi, tapi yang kerja nyata: digitalisasi manajemen pelabuhan, jadwal bongkar-muat yang transparan, dan alur distribusi yang masuk akal.

Karena kalau pelabuhan sebesar Tanjung Priok bisa lumpuh hanya gara-gara kontainer numpuk, maka jangan salahkan publik kalau suatu hari nanti menyamakan Kemenhub dengan… ya, aplikasi ojek online yang sering nyasar.

Indonesia mau jadi negara logistik kelas dunia? Mimpi boleh, tapi ya minimal pelabuhan utamanya jangan kayak lelucon.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik

28 Juli 2025 - 07:37 WIB

“Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

23 Juli 2025 - 02:15 WIB

Pengangguran Turun dan Investasi Naik, Ini Klaim Prabowo di Kongres PSI

22 Juli 2025 - 11:11 WIB

Investigasi, Pesta Pernikahan Anak KDM Berujung Duka: Tiga Tewas, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

19 Juli 2025 - 04:57 WIB

Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun, Saut Menangis, Anies Terdiam

18 Juli 2025 - 14:22 WIB

Trending di News