PRABA INSIGHT– Ada hari-hari di mana seorang juara dunia seperti Francesco Bagnaia ingin pura-pura tidak ikut balapan.
Sayangnya, Sprint Race MotoGP Qatar 2025 bukan salah satu dari hari itu. Balapan di Sirkuit Losail dini hari (13/4/2025) terasa seperti mimpi buruk yang disiarkan langsung ke seluruh dunia dan Bagnaia ada di tengah panggung, tanpa naskah, tanpa harapan.
Start dari posisi ke-10, Pecco sapaan akrab Bagnaia seolah mengandalkan doa dan keberuntungan, bukan kecepatan. Sayangnya, doanya mungkin belum dikabulkan dan keberuntungannya entah tersangkut di paddock.
Bukannya naik podium atau setidaknya membuat fans bersorak, dia justru terdampar di posisi kedelapan. Iya, kedelapan.
Di sprint race. Balapan pendek. Yang seharusnya bisa dimaksimalkan oleh seorang juara dunia.
Sementara itu, MarquezMarc—yang katanya sudah lewat masa emasnya malah membuktikan bahwa umur itu cuma angka.
Start dari pole position, sempat disalip adiknya sendiri, terus disalip balik, dan sejak itu langsung melesat entah ke mana.
Sementara kamera sibuk menyorot Marquez yang melaju bak roket SpaceX, Bagnaia hanya jadi figuran, nyaris tak tersentuh spotlight.
Alex Marquez juga tampil apik dengan finis di posisi kedua, sementara Franco Morbidelli dari tim Pertamina VR46 menyusul di posisi ketiga.
Mungkin ini pertanda kalau VR46 lebih baik bikin kopi daripada berharap banyak dari Bagnaia minggu ini.
Dengan hasil ini, klasemen MotoGP 2025 pun berubah. Marquez naik ke puncak dengan 98 poin.
Alex Marquez menempel ketat di posisi kedua dengan 96 poin. Bagnaia? Masih di posisi ketiga, tapi seperti orang yang kehabisan bensin di tanjakan tersendat dan penuh pertanyaan.
Pertanyaannya sekarang: apakah Bagnaia bisa bangkit di balapan utama? Atau ini pertanda bahwa dominasi Ducati sedang dalam fase “mohon bersabar, ini ujian”?