PRABA INSIGHT- JAKARTA- Kericuhan belakangan ini ternyata menyisakan cerita yang bikin miris sekaligus bikin kening berkerut. Presiden Prabowo Subianto turun langsung menjenguk korban yang dirawat di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Bukan sekadar luka lebam atau tangan keseleo, tapi levelnya sudah sampai operasi kepala, tangan putus, bahkan ginjal rusak akibat diinjak-injak perusuh. Ya, benar, ginjal—organ vital yang fungsinya nggak bisa diganti sama power bank.
“Di sini ada 14 polisi dan tiga warga yang dirawat. Salah satunya perempuan yang patah kaki karena dianiaya saat hendak ke pasar,” kata Prabowo, menyelipkan detail yang bikin suasana jadi makin berat.
Dari Tempurung Kepala Titanium sampai Tangan Putus
Prabowo sempat menengok 13 korban. Beberapa di antaranya harus melalui prosedur medis ekstrem. Ada yang tempurung kepalanya diganti titanium. Ada pula yang tangannya sempat putus, meski kemudian berhasil disambung lagi oleh tim dokter.
“Alhamdulillah bisa disambung lagi,” ujarnya.
Ginjal Jadi Korban Kekerasan
Kalau kepala dan tangan terdengar sudah cukup parah, tunggu dulu. Ada satu korban yang ginjalnya rusak lantaran diinjak-injak. Kini ia harus menjalani cuci darah rutin, dan Prabowo bahkan menyebut kemungkinan transplantasi ginjal.
“Ini sangat berat,” tegasnya.
Demonstrasi Damai, Perusuh Ditindak
Di balik cerita mengerikan itu, Prabowo tetap menegaskan satu hal: aspirasi rakyat adalah hak, tapi harus disampaikan dengan damai. Demonstrasi damai, katanya, adalah bagian dari demokrasi. Tapi kalau sudah berubah jadi aksi anarkis, maka harus ada penindakan tegas.
“Demonstrasinya harus damai, harus sesuai undang-undang,” ucapnya.(van)