Menu

Mode Gelap
“Bau Tak Sedap di Balik Sidang Etik Notaris Riau: Sekretaris MPW Diduga “Main Mata” “Kisah Sari Menemui Nyi Roro Kidul dan Menukar Dirinya Demi Adiknya yang Hilang” “GBK Bergetar, Tiongkok Gemetar: Gol Romeny Cetak Sejarah Baru” MIND ID & PT Timah Gagas Tambang Timah Laut Lebih Rapi: Ada Kemitraan, Ada MCOS Sustainibox dari MIND ID: Ketika Suvenir Pameran Bisa Bikin Kamu Mikirin Masa Depan Bumi Dulu Meracik Bom, Sekarang Meracik Kopi: Perjalanan Umar Patek yang Bikin Geleng-geleng Kepala

News

20 Mei Ojol Bakal Demo Lagi Tuntut 10 % Potongan, Dari Aplikator, Intip Tuntutannya

badge-check


					20 Mei Ojol Bakal Demo Lagi Tuntut 10 % Potongan, Dari Aplikator, Intip Tuntutannya Perbesar

PRABA INSIGHT- Kalau ada yang bilang hidup di era digital itu nyaman dan serba mudah, coba tanya pengemudi ojol.

Mereka yang setiap hari berjibaku di jalanan, menuntaskan satu demi satu orderan, malah makin tenggelam dalam potongan biaya yang terus meningkat tanpa ampun.

Dan sekarang, para pengemudi ini nggak tinggal diam. Mereka akan turun ke jalan, membawa satu pesan jelas: potongan hanya 10 persen, bukan lebih.

Gerakan Aksi Serentak Sepuluh Persen (GAS 10%) akan digelar pada 20 Mei 2025. Aksi ini bukan sekadar protes biasa, melainkan simbol perlawanan terhadap kebijakan aplikator yang kian tidak adil.

Pasalnya, aplikasi penghubung pengemudi dengan penumpang malah semakin merampas hak-hak mereka dengan biaya potongan yang tak masuk akal lebih dari 20 persen, bahkan kadang lebih.

Fidin Prasetyo, Penanggung Jawab Aksi GAS 10% 205, dengan tegas mengatakan,

“Kami bukan cuma memperjuangkan potongan yang lebih rendah. Kami memperjuangkan keadilan. Aplikator selama ini menghisap darah pengemudi, sementara mereka semakin kaya. Kami menuntut perubahan yang nyata, dengan menerapkan potongan maksimal 10 persen, bukan lebih.”

Fidin menambahkan, “Kita ini bukan robot yang cuma nge-gas terus tanpa henti. Kami punya hak untuk hidup layak sesuai dengan konstitusi yang mengatur tentang hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Kalau aplikator terus menerus memeras, kami nggak akan diam.”

Aksi ini bukan hanya tentang uang yang dipotong aplikasi. Ini adalah soal martabat, soal hak pengemudi yang harus dihargai sebagai pekerja, bukan sebagai mesin yang diperas.

Melalui GAS 10%, pengemudi ojol di seluruh Indonesia meminta pemerintah dan DPR untuk turun tangan, mengatur dan mengawasi agar aplikator tidak lagi berlaku semena-mena.

“Kalau aplikator merasa bisa bertindak seenaknya dengan menetapkan biaya sepihak, maka ini bukan lagi bisnis. Ini eksploitasi. Dan kami nggak akan membiarkan itu terus terjadi,” ujar Fidin dengan tegas.

GAS 10% juga mengingatkan agar para peserta aksi tetap menjaga ketertiban.

“Kami mengajak semua pengemudi untuk bersatu, datang dengan damai, dan menyuarakan aspirasi kami dengan cara yang sesuai norma hukum yang berlaku,” jelas Fidin.

Para peserta diingatkan untuk selalu mengikuti arahan dari aparat kepolisian di lapangan dan petugas aksi.

Jika ada yang mencoba mengganggu jalannya aksi atau berbuat anarkis, pihak penyelenggara akan bekerja sama dengan aparat untuk mengatasi situasi tersebut agar aksi tetap berlangsung damai dan tertib.

Aksi ini terbuka untuk semua pengemudi ojol baik yang pakai motor (R2) maupun mobil (R4) dari berbagai aplikasi seperti Grab, Gojek, Maxim, Shopee, Indriver, dan Lalamove.

Fidin mengajak mereka untuk hadir pada tanggal 20 Mei 2025, di Kementerian Perhubungan dan DPR RI.

“Perjuangan ini bukan hanya tentang kami sebagai pengemudi, tapi untuk seluruh masyarakat yang ingin melihat perubahan nyata. Kami ingin aplikator lebih menghargai pengemudi dan memberlakukan kebijakan yang adil,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dulu Meracik Bom, Sekarang Meracik Kopi: Perjalanan Umar Patek yang Bikin Geleng-geleng Kepala

5 Juni 2025 - 03:19 WIB

“Ngaku Pengangguran, Susah Cari Kerja? Bahlil Bilang Kamu Kufur Nikmat”

4 Juni 2025 - 06:02 WIB

Rakyat se-Indonesia di prank Diskon Listrik 50%, Intip Penggantinya

3 Juni 2025 - 11:05 WIB

Kasus Pemerasan 4 Miliar Nikita Mirzani dan Assistennya Siap disidangkan

2 Juni 2025 - 08:12 WIB

Covid Comeback, Surat Edaran Terbit, Tapi Hidup Jalan Terus: Indonesia Emang Mental Baja

2 Juni 2025 - 06:42 WIB

Trending di News