PRABA INSIGHT – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto lagi-lagi bikin kejutan. Setelah dua kali bongkar-pasang kabinet, kali ini beliau kembali meracik formasi baru. Reshuffle jilid III digelar di Istana, Rabu (17/9/2025).
Banyak yang bilang reshuffle itu kayak main bola: ada yang ditarik keluar, ada yang dimasukkan, ada juga yang disuruh duduk manis di bangku cadangan. Bedanya, di lapangan politik, pelatih utamanya ya Presiden sendiri.
Nama-nama yang Dilantik
Mari kita sebut satu per satu biar nggak ketinggalan gosip:
- Djamari Chaniago, purnawirawan jenderal, resmi jadi Menko Polkam. Singkatnya, beliau sekarang jadi “komandan keamanan nasional”.
- Erick Thohir, yang sudah kenyang urusan bisnis dan bola, resmi jadi Menpora. Jadi kalau ada yang bilang sepak bola kita nggak maju-maju, ya sekarang sudah jelas siapa yang harus ditagih.
- Muhammad Qodari nongol sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
- Ahmad Dofiri, eks polisi bintang tiga, kini jadi Penasihat Presiden urusan keamanan. Kalau ada reformasi Polri, nama beliau bakal sering disebut.
- Angga Raka Prabowo masuk sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah. Tugasnya: pastikan narasi pemerintah nggak kalah cepat dari netizen.
- Ada juga nama-nama lain: Afriansyah Noor (Wamenaker), Farida Faricha (Wamenkop), Rohmat Marzuki (Wamenhut), plus dua Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang dan Sonny Sanjaya. Tak ketinggalan Sarah Sadiqa yang dipercaya memimpin LKPP.
Singkatnya, banyak kursi penting akhirnya ada yang duduk.
Flashback Reshuffle Sebelumnya
Biar nggak lupa, mari kita buka arsip:
- Reshuffle pertama (19 Februari 2025): Menteri Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri, harus rela diganti Brian Yuliarto.
- Reshuffle kedua (8 September 2025): Lebih heboh, ada lima menteri yang diganti. Sri Mulyani out, diganti Purbaya Yudhi Sadewa. Budi Arie Setiadi diganti Ferry Juliantono. Abdul Kadir Karding diganti Mukhtarudin. Plus ada kementerian baru yang agak unik: Kementerian Haji dan Umrah.
Dan sekarang, reshuffle ketiga (17 September 2025) fokus pada Polkam, Menpora, KSP, BGN, sampai LKPP.
Reshuffle: Bumbu Politik Rasa Cabai
Kalau dipikir-pikir, reshuffle di era Prabowo ini lumayan sering. Baru 11 bulan jalan, sudah tiga kali bongkar-bongkar kabinet. Bisa jadi ini cara Presiden untuk cari “formasi ideal” layaknya pelatih sepak bola yang masih nyari-nyari komposisi pas.
Bedanya, kalau tim bola kalah, pelatih bisa dipecat. Kalau di kabinet, ya para menteri yang diganti.
Yang jelas, dengan hadirnya nama-nama baru ini, publik menaruh harapan segar: keamanan lebih stabil, komunikasi pemerintah lebih lancar, olahraga nggak lagi cuma bahan meme, dan birokrasi bisa lebih gesit.
Kalau gagal? Ya siap-siap jadi headline reshuffle jilid IV.(van)