Menu

Mode Gelap
Aroma Tak Sedap Tambang Ilegal di Jambi: Oknum Perwira Polda Diduga Jadi Beking BMI Siap Gelar Munas Perdana: Bursa Calon Ketum Memanas, Siapa yang Bakal Jadi Panglima Pasukan Muda Demokrat? Misteri Kematian Diplomat Muda di Menteng: Kepala Terlilit Lakban, CCTV Ungkap Detik-detik Terakhirnya Sidang Kasus Esemka: Penggugat Minta Pabrik Dicek, PT SMK Tegas Menolak Tom Lembong Curhat di Persidangan: “Saya Dijebak Gara-gara Dukung Anies!” Roy Suryo Ngaku Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Dari Error Level Analysis Sampai Ngulik Foto Pakai Face Recognition

News

Aroma Tak Sedap Tambang Ilegal di Jambi: Oknum Perwira Polda Diduga Jadi Beking

badge-check


					Tambang ilegal Jambi kembali bikin gaduh. Kali ini, nama Kombes Pol Muhammad Edi Faryadi, Karo Ops Polda Jambi, terseret dugaan pemerasan dan jadi beking tambang liar.(Ist)

Perbesar

Tambang ilegal Jambi kembali bikin gaduh. Kali ini, nama Kombes Pol Muhammad Edi Faryadi, Karo Ops Polda Jambi, terseret dugaan pemerasan dan jadi beking tambang liar.(Ist)

PRABA INSIGHT- Dunia tambang ilegal di Jambi kembali jadi sorotan, kali ini menyeret nama seorang perwira tinggi Polda Jambi. Kombes Pol Muhammad Edi Faryadi, yang saat ini menjabat Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Jambi, dilaporkan masyarakat karena diduga terlibat dalam aksi pemerasan dan jadi beking tambang ilegal.

Cerita ini tak muncul begitu saja. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, sang perwira diduga kerap turun langsung ke lokasi tambang ilegal. Bukan untuk menertibkan, melainkan diduga untuk “memungut setoran” dari para pengusaha tambang nakal. Alasannya klise: demi “pengamanan”. Padahal, aktivitas tambang itu sendiri jelas-jelas tanpa izin.

“Para pengusaha tambang terpaksa bayar karena takut usaha mereka diganggu. Mereka merasa tak ada pilihan lain,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (11/7/2025).

Warga menilai, apa yang dilakukan oknum perwira ini adalah bentuk penyalahgunaan jabatan. Polisi yang mestinya jadi penjaga hukum, malah diduga menjadikan hukum sebagai alat mainan. Tak heran, kepercayaan publik pada aparat penegak hukum kembali tergerus.

Desakan kepada Mabes Polri pun bergema. Warga berharap, kasus ini tak berakhir jadi “kabar angin” yang hilang ditelan waktu. Mereka meminta Mabes Polri segera turun tangan, mengusut tuntas dugaan pemerasan ini secara profesional dan transparan.

“Ini bukan sekadar ulah oknum, ini soal menjaga kepercayaan publik ke institusi Polri. Kalau dibiarkan, bagaimana rakyat mau percaya lagi?” kata warga lainnya.

Selain Mabes Polri, warga juga menuntut Polda Jambi bersikap jujur dan tak melindungi siapa pun yang terbukti salah. Transparansi dan akuntabilitas dinilai jadi kunci utama agar kasus seperti ini tak berulang lagi di masa mendatang.

Sampai berita ini diturunkan, Polda Jambi belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. Awak media masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait untuk mengonfirmasi kebenaran informasi ini. (Van)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Misteri Kematian Diplomat Muda di Menteng: Kepala Terlilit Lakban, CCTV Ungkap Detik-detik Terakhirnya

11 Juli 2025 - 05:51 WIB

Sidang Kasus Esemka: Penggugat Minta Pabrik Dicek, PT SMK Tegas Menolak

10 Juli 2025 - 11:11 WIB

Tom Lembong Curhat di Persidangan: “Saya Dijebak Gara-gara Dukung Anies!”

10 Juli 2025 - 01:04 WIB

Roy Suryo Ngaku Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Dari Error Level Analysis Sampai Ngulik Foto Pakai Face Recognition

9 Juli 2025 - 10:47 WIB

Ribuan Orang Kumpul di Ciracas: Munajat 1000 Doa, Santunan Rakyat, dan Hadiah Umrah Gratis dari Haidar Alwi

9 Juli 2025 - 08:15 WIB

Trending di News