PRABA INSIGHT- JAKARTA – Kalau kamu masih sibuk nyari kerja tapi belum juga dipanggil HRD, tenang. Pemerintah datang membawa kabar baik. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan buka Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025, dan jumlah slot-nya bukan kaleng-kaleng: lebih dari 80 ribu peserta bakal diterima.
Program ini memang dirancang buat para lulusan baru (fresh graduate) yang masih bingung mau ngapain setelah wisuda selain update status “finally S1”. Nah, lewat magang ini, pemerintah berharap mereka bisa langsung nyemplung ke dunia industri bukan cuma jadi penonton dari pinggir LinkedIn.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, bilang kalau program ini adalah kelanjutan dari Batch 1 yang sebelumnya laris manis di kalangan pencari pengalaman kerja.
“Proses penyelenggaraan Program Pemagangan Nasional Batch 2 segera dibuka. Pemerintah menargetkan lebih dari 80 ribu peserta magang. Karena itu, kami mengajak perusahaan dan generasi muda untuk mempersiapkan diri mendaftar,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).
Jadi, bukan cuma pelajar dan mahasiswa yang harus siap-siap, tapi juga perusahaan. Karena tanpa tempat magang yang serius, ya program ini cuma jadi janji manis di brosur.
Sama seperti batch sebelumnya, pelaksanaan Batch 2 juga punya tahapan yang cukup ketat. Pemerintah tampaknya ingin memastikan semuanya berjalan transparan, bukan asal comot peserta. Nih, catat jadwalnya biar gak ketinggalan:
- Pendaftaran penyelenggara dan usulan program: 24 Oktober–5 November 2025
- Pendaftaran calon peserta: 6–12 November 2025
- Seleksi calon peserta: 12–20 November 2025
- Pengumuman dan penetapan peserta: 21 November 2025
- Pembukaan pelaksanaan pemagangan Batch 2: 24 November 2025
Anwar menambahkan, arahan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli jelas: program ini bukan sekadar formalitas. Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing anak muda lewat pengalaman langsung di dunia kerja.
“Harapan pemerintah supaya para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pengalaman yang nyata,” pungkasnya.
Kalau dipikir-pikir, langkah ini cukup masuk akal. Pemerintah sadar, ijazah aja nggak cukup buat bersaing di dunia kerja yang makin brutal. Kadang, yang dibutuhkan bukan cuma nilai A di transkrip, tapi juga kemampuan buat ngadepin deadline, atasan galak, dan printer yang tiba-tiba nge-jam pas mau ngirim laporan penting.
Dengan dibukanya Batch 2 ini, Kemnaker seolah mau bilang, “Ayo, jangan cuma rebahan nunggu panggilan kerja. Yuk, isi waktu dengan pengalaman yang bisa nambah skill!”
Karena kalau bukan sekarang mulai belajar di dunia industri, kapan lagi bisa punya cerita, “Gue dulu magang di perusahaan besar, Bro”? (Van)






