PRABA INSIGHT- Dunia diplomasi internasional makin terasa seperti panggung sinetron: penuh kejutan, janji manis, dan ikatan persaudaraan yang kadang lebih seram dari plot FTV tengah malam. Kali ini giliran Korea Utara dan Rusia yang unjuk kekompakan, lengkap dengan jargon ala drama militer: “persaudaraan tempur yang tak terkalahkan.”
Dalam pertemuan akbar nan simbolis di Wonsan, Minggu (13/7/2025), Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menyambut Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dengan tangan terbuka, senyum tipis, dan pernyataan bombastis: Korea Utara siap mendukung Rusia tanpa syarat dalam perang Ukraina. Tanpa syarat, lho. Bahkan mantan pun jarang dikasih janji se-loyal itu.
Mengutip laporan dari Reuters, Kim menyatakan bahwa aliansi Rusia-Korut akan menjadi penopang perdamaian dunia versi mereka sendiri tentunya di tengah situasi geopolitik global yang katanya “berubah secara radikal.”
“DPRK siap mendukung dan mendorong semua langkah Rusia dalam menanggulangi krisis Ukraina, tanpa syarat,” demikian dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA, dengan nada penuh semangat revolusioner.
Tak cuma basa-basi diplomatik, pertemuan ini juga menghasilkan pernyataan bersama antara Lavrov dan Menlu Korut, Choe Son Hui. Intinya? Saling dukung dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing, plus janji tak saling ninggalin di tengah jalan. Mantap, kan?
Lavrov pun tak ketinggalan membalas manis. Dalam pertemuan itu, ia menyebut hubungan kedua negara sebagai “persaudaraan tempur yang tak terkalahkan.” Kalau ini bukan bromance politik tingkat dewa, entah apa lagi namanya. Bahkan Lavrov terang-terangan berterima kasih atas dukungan Korea Utara yang sudah mengirimkan pasukan ke Rusia. Bukan hoaks, ya, ini laporan media Rusia sendiri.
Dan memang, dukungannya bukan cuma berupa kata-kata. Korea Utara disebut telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentara ke Rusia selama dua tahun terakhir, sejak perang Ukraina meletus pada Februari 2022. Tak cukup itu, 12 juta butir amunisi juga sudah dikirim ke Moskow, menurut laporan terbaru badan intelijen Kementerian Pertahanan Korea Selatan. (Van)