PRABA INSIGHT – JAKARTA – Mantan Gubernur Jawa Barat yang biasanya tampil sebagai langganan media darling, Ridwan Kamil yang di kalangan warganet lebih sering dipanggil Kang Emil hari Selasa (2/12/2025) mendadak nongol di Kuningan, Jakarta. Bukan untuk meresmikan taman estetik, bukan pula memperkenalkan desain masjid baru, tapi untuk menghadiri acara yang jauh lebih “berwibawa”: panggilan resmi dari KPK.
Dengan wajah yang sedikit lebih kencang dari pose Instagram-nya dan ditemani rombongan kuasa hukum, RK masuk ke lobi KPK seperti peserta ujian skripsi yang sudah pasrah tapi tetap mau terlihat tenang.
Begitu keluar dari mobil, wartawan langsung mengepung. Maklum, mereka memang butuh berita, bukan butuh kepastian. Namun Kang Emil memilih jurus andalannya: jawaban normatif dengan sentuhan elegan, khas pejabat yang sudah khatam menghadapi mikrofon.
“Intinya saya hari ini memberikan rasa penghormatan tertinggi untuk supremasi hukum… dalam rangka transparansi juga memberikan kewajiban akuntabilitas sebagai mantan pejabat publik,” ucapnya.
Terjemahan versi rakyat jelata: “Dipanggil? Ya datang. Biar cepat kelar, Boss.”
Kasus Iklan Bank BJB: Anggarannya Jalan, Ikutannya Belok
Kedatangan Kang Emil ini terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB—bank kebanggaan warga Jabar sekaligus tempat di mana uang rakyat seharusnya berjalan lurus, bukan zig-zag.
Kasusnya sudah panas sejak awal tahun. Pada Maret 2025, KPK sudah lebih dulu menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka bukan tokoh figuran:
- YR (Yuddy Renaldi) – Mantan Dirut Bank BJB.
- WH (Widi Hartoto) – Pimpinan Divisi Corporate Secretary BJB.
- Ikin Asikin (IAD) – Swasta.
- Suhendrik (S) – Swasta.
- Sophan Jaya (SJK) – Swasta.
Menurut KPK, ada dana iklan yang “hilang gaya ninja” bocor halus tanpa suara, tapi meninggalkan jejak.
Sebagai mantan gubernur sekaligus pemegang saham pengendali, RK dipanggil untuk membantu menjawab pertanyaan klasik: “Uangnya ke mana, Mas?”
Sisanya mari kita tunggu saja. Apakah Kang Emil nanti keluar dari KPK sambil melempar pantun, atau justru langsung kabur ke tempat healing tanpa update story. Yang jelas, publik siap duduk manis sambil menonton babak berikutnya.
Penulis : Ristanto | Editor : Ivan







