Menu

Mode Gelap
Polisi: Diplomat Arya Daru Tak Dibunuh, Tapi Luka-Luka di Tubuhnya Bikin Merinding ‘Kenali, Pahami, Empati’: Album Baru SIVIA yang Dibumbui Amarah dan Proses Menjadi Manusia Kenalkan Padel dan Sepatu Baru, Begini Strategi ASICS Garap Pasar Anak Muda Indonesia Vanenburg Dicoret dari SEA Games 2025, PSSI Ungkap Alasannya QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik “Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

News

Waspada! 15 Aplikasi Pinjol Palsu di Play Store Ini Bisa Bikin Saldo Raib Sekejap

badge-check


					FOTO ILUSTRASI HACKER MERETAS (IST) Perbesar

FOTO ILUSTRASI HACKER MERETAS (IST)

PRABA INSIGHT- Bayangkan ini: Anda butuh uang cepat, menemukan aplikasi pinjaman online (pinjol) dengan bunga rendah, syarat mudah, dan pencairan instan. Tanpa pikir panjang, Anda unduh aplikasinya, isi data pribadi, lalu… boom! Saldo rekening ludes, data pribadi bocor, dan teror penagihan datang bertubi-tubi.

Terdengar seperti adegan film thriller? Sayangnya, ini bukan fiksi. Ini nyata.

Pinjol Palsu Berkeliaran di Play Store

Firma keamanan siber McAfee baru saja mengungkap fakta mengerikan: ada 15 aplikasi pinjol palsu yang beredar di Google Play Store. Totalnya sudah diunduh lebih dari 8 juta kali. Tiga di antaranya tersedia di Indonesia dan sudah menjaring 2 juta pengguna.

Modusnya licik. Aplikasi-aplikasi ini menggunakan nama, logo, dan tampilan yang mirip dengan pinjol resmi. Mereka juga rajin memasang iklan di media sosial, menjanjikan pinjaman cepat dan tanpa ribet. Begitu korban tergiur dan menginstal aplikasinya, penjahat siber langsung masuk ke sistem keuangan mereka.

Hasilnya? Rekening dikuras, identitas dicuri, dan dalam beberapa kasus, korban bahkan diteror untuk membayar utang yang sebenarnya tak pernah mereka ajukan.

Daftar Aplikasi Berbahaya

Biar nggak jadi korban berikutnya, berikut daftar aplikasi pinjol palsu yang perlu Anda hapus sekarang juga:

1. Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta unduhan)

2. Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)

3. Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta unduhan)

4. RupiahKilat-Dana Cair (1 juta unduhan)

5. Borrow Happil – Loan (1 juta unduhan)

6. Happy Money (1 juta unduhan)

7. KreditKu – Uang Online (500.000 unduhan)

8. Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 unduhan)

9. Cash Loan-Vay tiền (500.000 unduhan)

10. RapidFinance (100.000 unduhan)

11. PrêtPourVous (100.000 unduhan)

12. Huayna Money – Préstamo Rápido (100.000 unduhan)

13. IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 unduhan)

14. ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 unduhan)

15. ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 unduhan)

Hati-hati Modus SpyLoan

Modus ini disebut SpyLoan, karena selain menguras rekening, aplikasi-aplikasi tersebut juga mencuri data pribadi korban. Tak hanya itu, beberapa aplikasi bahkan menyisipkan malware yang membuat peretas bisa mengakses ponsel Anda kapan saja.

Aplikasi-aplikasi ini paling banyak menjaring korban di Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika. Namun, bukan berarti pengguna di Indonesia aman. Faktanya, jutaan pengguna di sini sudah terjebak.

Modus Baru, Jerat Lama

Penipuan berbasis aplikasi bukan barang baru. Sebelumnya, banyak kasus serupa beredar melalui file APK ilegal yang dikirim lewat WhatsApp atau SMS. Modusnya bervariasi, dari “resi paket palsu”, “undangan pernikahan”, hingga “lowongan kerja menggiurkan”.

Sekarang, trik ini beradaptasi lewat Google Play Store, sehingga terlihat lebih meyakinkan.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda sudah menginstal salah satu aplikasi di atas, segera hapus sebelum semuanya terlambat. Selain itu, lakukan langkah-langkah berikut:

✅ Ganti password akun keuangan Anda – terutama mobile banking dan dompet digital.

✅ Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) – biar akun lebih aman dari akses tak dikenal.

✅ Gunakan aplikasi keamanan siber – agar perangkat Anda lebih terlindungi dari malware.

✅ Jangan asal instal aplikasi keuangan – pastikan hanya mengunduh dari sumber resmi dan baca ulasan pengguna sebelum menginstal.

Penipuan online semakin canggih, tapi bukan berarti kita harus jadi korban berikutnya. Tetap waspada, karena di dunia digital, kejahatan bisa bersembunyi di balik ikon aplikasi yang tampak biasa saja.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik

28 Juli 2025 - 07:37 WIB

“Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

23 Juli 2025 - 02:15 WIB

Pengangguran Turun dan Investasi Naik, Ini Klaim Prabowo di Kongres PSI

22 Juli 2025 - 11:11 WIB

Investigasi, Pesta Pernikahan Anak KDM Berujung Duka: Tiga Tewas, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

19 Juli 2025 - 04:57 WIB

Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun, Saut Menangis, Anies Terdiam

18 Juli 2025 - 14:22 WIB

Trending di News