PRABA INSIGHT- Setelah sekian lama jadi bahan gunjingan warganet dan dijadikan amunisi tudingan politik, teka-teki soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, akhirnya mendapatkan titik terang yang (semoga) final.
Bareskrim Polri memastikan: ijazah Jokowi, dari SD sampai kuliah di UGM, adalah asli. Bukan hasil sunat, bukan hasil pinjam, apalagi sulapan.
Kepastian ini muncul usai penyelidikan yang cukup telaten, menyusul laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mencurigai bahwa ijazah milik Jokowi palsu.
Laporan itu sendiri dilayangkan oleh Egi Sudjana pada Desember 2024 lalu dan ditindaklanjuti oleh kepolisian sejak April 2025.
Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim, mengatakan bahwa pihaknya melakukan uji pembanding terhadap ijazah Jokowi dengan milik tiga alumni seangkatan di Fakultas Kehutanan UGM.
Hasilnya? Identik. Bahkan map ijazahnya pun seragam sama-sama sudah kumal dan kusam seperti lemari arsip sekolah negeri yang kelewat klasik.
Tak berhenti di situ, tim dari Laboratorium Forensik juga turun tangan. Mereka membedah setiap detail dokumen: dari jenis kertas, tinta, teknik cetak, hingga tanda tangan dekan dan rektor.
Kesimpulannya? Semua elemen menunjukkan bahwa ijazah tersebut bukan barang tiruan. Alias, benar-benar produk orisinal.
“Dari hasil uji forensik, semua elemen pada ijazah identik. Bahan, tinta, cap, sampai tulisan tangan semuanya konsisten dengan yang asli,” kata Djuhandhani dalam konferensi pers, Kamis (22/5).
Selain ijazah UGM, ijazah SMA milik Jokowi juga ikut diperiksa. Lagi-lagi hasilnya menunjukkan keaslian dokumen.
Polisi bahkan menelusuri arsip sekolah dan memeriksa saksi-saksi untuk memastikan tak ada yang janggal.
Sebagai bumbu pelengkap, Bareskrim membeberkan juga foto-foto masa muda Jokowi saat kuliah untuk menjawab keraguan yang terlalu mengawang-awang.
Atas temuan itu, kepolisian menyatakan bahwa tidak ada unsur pidana dalam perkara ini.
Artinya, laporan soal dugaan ijazah palsu resmi dihentikan penyidikannya.
“Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana. Jadi perkara ini kami hentikan,” tegas Djuhandhani.
Uniknya, dalam proses ini, Jokowi sendiri menunjukkan sikap terbuka. Ia menyatakan siap membuka dokumen pribadinya bila dibutuhkan untuk penyelidikan dan pengadilan.
Bahkan, ketika diperiksa penyidik, Jokowi menjawab 22 pertanyaan soal latar belakang pendidikannya, dari SD sampai bangku kuliah.
“Iya, ada sekitar 22 pertanyaan. Semua seputar pendidikan saya, dari SD, SMP, SMA, sampai UGM,” ujar Jokowi singkat, namun cukup menjawab.
Dengan demikian, polemik soal ijazah presiden yang sempat beredar liar di berbagai kanal media sosial dan grup WhatsApp keluarga, kini sudah bisa diarsipkan.
Sudah ada hasil resmi dari institusi negara. Jadi, kalau masih ada yang ngotot bilang “itu ijazah pasti palsu,” sebaiknya diajak ngopi dulu, lalu dikirimi tautan berita ini.
Penulis : Ivan