PRABA INSIGHT- Musisi muda Nadhif Basalamah datang lagi, Prabers. Tapi bukan buat ngajak balikan. Ia datang untuk membuka lembaran baru, atau dalam kasus ini: album baru.
Lebih tepatnya, album deluxe. Judulnya? “Nadhif (laman berikutnya)” kayak judul buku catatan yang sengaja disobek biar kenangan lama nggak ikut kebaca pas buka halaman baru.
Rilis resminya dijadwalkan tanggal 20 Juni 2025. Jadi, siap-siap aja isi kuota buat streaming (atau minta tethering ke teman kalau bokek pas tanggal tua).
Lebih Banyak Lagu, Lebih Banyak Luka yang Dinyanyiin
Album ini adalah versi deluxe dari album debutnya yang rilis tahun lalu. Isinya total 16 lagu: delapan lagu lama, lima lagu baru, dan tiga stripped version alias versi telanjang bulat. Eh, bukan… maksudnya versi lebih intim. Minus ornamen, plus luka.
Yang bikin menarik, album ini bukan sekadar kumpulan lagu. Ini adalah catatan harian musikal, penuh refleksi diri, dinamika cinta, dan renungan sebelum tidur.
Nadhif nggak cuma menyanyikan lagu, dia kayak ngajak kita duduk di warung kopi jam dua pagi sambil bahas kenapa hubungan kadang kandas padahal masih cinta.
“Gue bikin ini karena hidup gue di 2024 tuh… anjir, rame. Ketemu cinta, ketemu masalah, dan semuanya numpuk jadi inspirasi,” kata Nadhif. Kalau bisa ditarik kesimpulan: album ini adalah curhat bersuara.
Tim Produksi: Kolaborasi yang Serius, Bukan Sekadar Temenan
Di balik album ini ada Petra Sihombing yang pegang kemudi sebagai produser utama. Di bagian suara, Teddy Adhitya turun tangan jadi vocal director.
Dan biar liriknya nggak asal jadi caption Instagram, Nadhif gandeng Kalingga buat bantu nulis kata-kata yang bikin dada nyesek pelan-pelan.
Ada juga Farrel Cahyono yang diberi tugas bikin stripped version yang lebih sunyi, lebih dalam, dan cocok banget didengerin sambil hujan turun dan kamu pura-pura tegar.
Lagu Utama: “semoga kau bisa maafkanku beribu kali” Karena Cowok Juga Bisa Salah
Lagu yang jadi highlight berjudul “semoga kau bisa maafkanku beribu kali”. Judulnya aja udah kayak pengakuan dosa.
Lagu ini bercerita tentang cowok yang telat sadar kalau kata “maaf” itu susah banget diucap apalagi kalau egonya tinggi dan chat terakhir belum dibalas.
Uniknya, di lagu ini Nadhif tampil dengan konsep full band. Musiknya lebih rame tapi tetap enak dikunyah.
Ada drum nendang, riff gitar asik, dan kejutan dari saxophone-nya Rafi Sudirman yang bikin lagu ini terasa kayak kombinasi cinta lama dan jazz festival.
“Gue tulis lagu ini buat Taska, pacar gue. Karena dalam hubungan panjang, maaf tuh bukan cuma kata, tapi bensin buat lanjut,” kata Nadhif, yang diam-diam ngajarin kita cara jadi pasangan yang ngerti timing minta maaf.
Track Lain: Siap Jadi Soundtrack Hidupmu yang Lagi Rumit
Nggak cuma itu, ada juga lagu-lagu dengan judul yang… aduh, kok relatable semua, sih?
- “Kota Ini Tak Sama Tanpamu”: buat kamu yang masih nyari bayangan mantan di warung padang.
- “Jika Kau Lelah Denganku”: cocok buat kamu yang ngerasa dicintai tapi nggak pernah cukup.
Dan sisanya? Silakan cek sendiri tracklist-nya yang bisa kamu susun jadi playlist “Lagu untuk Menangis Diam-Diam”:
Tracklist Lengkap:
- tulis/terapi
- tiba-tiba jumat lagi
- penuh
- jatuh cinta lagi
- sesuatu
- isi kepalaku
- penjaga hati
- bersimpuh
- kota ini tak sama tanpamu
- bergema sampai selamanya
- masih ada waktunya
- jika kau lelah denganku
- semoga kau bisa maafkanku beribu kali
- sesuatu (stripped version)
- bergema sampai selamanya (stripped version)
- penuh (stripped version)
Dari Nadhif untuk Kamu yang Nggak Bisa Move On Tapi Malas Ngaku
“Nadhif (laman berikutnya)” bukan sekadar proyek musik. Ini kayak warung makan emosional: ada cinta, ada galau, ada tawa getir, dan semuanya dihidangkan dengan lirik jujur dan musik hangat.
Album ini cocok banget buat kamu yang hatinya belum sembuh tapi tetap mau hidup produktif.
Jadi, siap-siap… karena mulai 20 Juni nanti, kamu bakal punya teman baru buat nemenin scroll chat lama. Siapa tahu, setelah dengerin albumnya, kamu berani nulis: “Maaf ya, aku baru sadar…”
Penulis : Alma Khairunnisa| Ivan