Menu

Mode Gelap
“Bau Tak Sedap di Balik Sidang Etik Notaris Riau: Sekretaris MPW Diduga “Main Mata” “Kisah Sari Menemui Nyi Roro Kidul dan Menukar Dirinya Demi Adiknya yang Hilang” “GBK Bergetar, Tiongkok Gemetar: Gol Romeny Cetak Sejarah Baru” MIND ID & PT Timah Gagas Tambang Timah Laut Lebih Rapi: Ada Kemitraan, Ada MCOS Sustainibox dari MIND ID: Ketika Suvenir Pameran Bisa Bikin Kamu Mikirin Masa Depan Bumi Dulu Meracik Bom, Sekarang Meracik Kopi: Perjalanan Umar Patek yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Prabers

Timnas U-17 Dibantai Korea Utara 0-6: Ketika Mimpi Jadi Debu, Nova Arianto Buka Suara

badge-check


					Timnas Indonesia U17,foto (ist) Perbesar

Timnas Indonesia U17,foto (ist)

PRABA INSIGHT– Apa rasanya berharap pada Timnas lalu dihantam realita dengan skor 0-6? Tanya saja pada suporter Indonesia yang semalam nonton pertandingan perempatfinal Piala Asia U-17 2025 sambil menahan amarah, sedih, dan mungkin… ngantuk.

Bertempat di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025), Timnas Indonesia U-17 dijadikan bulan-bulanan oleh Korea Utara U-17.

Dari menit awal hingga akhir, Garuda Muda seperti bermain di atas treadmill: banyak gerak, tapi nggak ke mana-mana.

Baru menit ke-7, jaring gawang kita sudah koyak oleh gol Choe Song-hun. Dan setelah itu, pertahanan Indonesia seperti warteg yang belum buka: gampang dimasuki siapa saja.

Total enam gol bersarang, masing-masing dari Kim Yu-jin, Ri Kyong-bong, Kim Tae-guk, Ri Kang-rim, dan Park Ju-won. Semua nama yang susah dieja, tapi gampang banget bikin kita susah tidur.

Nova Arianto, pelatih Timnas U-17, nggak ngeles. Ia dengan jantan mengakui bahwa Korea Utara bermain luar biasa.

“Selamat untuk Korea Utara. Mereka tampil sangat solid dan mendominasi. Kami harus banyak belajar,” ujar Nova, sambil menahan perasaan yang barangkali campur aduk antara kecewa dan pengin ganti profesi.

Namun, meski kalah telak, Nova masih punya alasan buat sedikit lega.

Target ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar sudah digenggam sejak lolos ke perempatfinal. Jadi, ya… minimal ada oleh-oleh dari Jeddah selain tiket pulang.

“Kami akan evaluasi besar-besaran. Fokus ke Piala Dunia. Anak-anak masih muda, proses mereka masih panjang,” tambahnya, dengan gaya khas pelatih yang berusaha tetap tenang meski barusan dibantai.

Kekalahan ini ibarat tamparan dari kenyataan. Bahwa sepak bola internasional tak cuma soal semangat juang, tapi juga soal taktik, fisik, dan jam terbang.

Timnas U-17 boleh punya mimpi, tapi di hadapan Korea Utara, mimpi itu seperti layangan putus: melayang entah ke mana.

Sekarang, PR besar menanti. Jika tak ingin jadi penggembira di Qatar nanti, Nova dan tim harus segera menyusun ulang puzzle permainan mereka.

Sebab dunia tak menunggu tim yang masih bingung cara bertahan.

Dan kita, rakyat +62, seperti biasa: berharap, mendukung, sambil siap mental kalau harus patah hati lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

“GBK Bergetar, Tiongkok Gemetar: Gol Romeny Cetak Sejarah Baru”

5 Juni 2025 - 16:31 WIB

Sustainibox dari MIND ID: Ketika Suvenir Pameran Bisa Bikin Kamu Mikirin Masa Depan Bumi

5 Juni 2025 - 06:05 WIB

Lagu Nuansa Bening Kini Jadi Nuansa Pening: Vidi Aldiano di gugatan Rp24,5 M dan Rumah Pribadinya Terancam di sita

4 Juni 2025 - 07:47 WIB

“Indonesia Open 2025: Tempat di Mana Raket, Keringat, dan Susu Steril Bertemu”

3 Juni 2025 - 12:28 WIB

3.000 Suporter China Siap Serbu GBK, Erick Thohir Ingatkan: Jangan Sampai Rasis Lagi!

3 Juni 2025 - 11:57 WIB

Trending di Sport