Menu

Mode Gelap
Polisi: Diplomat Arya Daru Tak Dibunuh, Tapi Luka-Luka di Tubuhnya Bikin Merinding ‘Kenali, Pahami, Empati’: Album Baru SIVIA yang Dibumbui Amarah dan Proses Menjadi Manusia Kenalkan Padel dan Sepatu Baru, Begini Strategi ASICS Garap Pasar Anak Muda Indonesia Vanenburg Dicoret dari SEA Games 2025, PSSI Ungkap Alasannya QRS Travel Ungkap Dirugikan Rp1,2 Miliar oleh PB HMI, Sebut Tak Ada Itikad Baik “Fakta Kelam di Balik Hari Anak Nasional: 15 Ribu Anak Jadi Korban Kekerasan Sepanjang 2025”

Regional

Viral!,Drama Minta Jatah Proyek Rp5 Triliun di Cilegon, Mafia Tender Mulai Unjuk Gigi?

badge-check


					foto tangkap layar video viral proyek di Cilegon (foto:ist/medsos) Perbesar

foto tangkap layar video viral proyek di Cilegon (foto:ist/medsos)

PRABA INSIGHT-Cilegon lagi-lagi bikin geger. Kali ini bukan karena kemacetan di jalan raya atau cerita proyek mangkrak. Sebuah video viral memperlihatkan seorang pria berkemeja putih dan helm proyek minta jatah proyek senilai Rp5 triliun.

Iya, lima triliun, Bung! Bahkan tanpa lelang. Kalau ini bukan preorder, mungkin ini namanya “booking proyek”.

Dalam video berdurasi beberapa menit itu, si pria putih-putih—bukan pocong, tapi hampir mirip kepercayaannya—ngotot menekan jarinya ke meja. Di hadapannya, tampak seorang pria yang diduga perwakilan kontraktor cuma bisa manggut-manggut.

“Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas. Lima triliun untuk Kadin, tiga triliun untuk Kadin tanpa ada lelang,” katanya sambil menekan meja seolah yang ditekan itu bukan meja, tapi tombol transfer bank. Lho, Kadin sejak kapan jadi kontraktor?

Pria tersebut juga nggak sendirian. Ada belasan rekannya yang pakai seragam serupa: putih-putih. Sebagian pakai atasan hitam.

Dua orang di antaranya pakai kacamata hitam, berdiri mengawal meja, mirip adegan briefing mafia di film “The Godfather”. Sayang, soundtrack-nya nggak kedengaran.


Proyek Rp15 Triliun yang Diserbu “Oknum”

Kejadian itu kabarnya berlangsung di proyek pembangunan pabrik kimia CA-EDCi milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Proyek ini dikerjakan oleh Chengda Engineering Co., kontraktor asal Cina, dengan nilai investasi mencapai Rp15 triliun. Cukup buat beli jet pribadi, hotel bintang lima, plus jalan tol sekalian.

Video itu akhirnya nyampe juga ke meja polisi. Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, bilang itu cuma “salah paham” antara pengusaha lokal dan asing.

“Kami sudah mediasi, tidak ada ancaman atau intimidasi. Kedua pihak sepakat menjaga situasi tetap kondusif,” ujarnya di Serang, Selasa (13/5/2025).

Meski begitu, AKBP Kemas nggak mau tinggal diam. Dia mengingatkan, siapa pun yang nekat pakai atribut ormas atau LSM buat “ngemis proyek” bakal ditindak tegas.

“Kita akan tindak tegas segala bentuk premanisme. Nggak peduli pakai seragam apa,” tegasnya. Jadi, kalau ada yang pakai rompi ormas terus tiba-tiba datang minta proyek, siap-siap saja ditanya surat tendernya. Kalau nggak ada, bisa-bisa ganti seragam jadi oranye.


Kadin Pasang Badan, Anindya Bakrie Ikut Turun Gunung

Kadin Indonesia nggak mau namanya jadi bulan-bulanan netizen. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, langsung tancap gas bentuk tim verifikasi dan etik.

“Kita sedang membentuk dan sudah mulai tim verifikasi dan etik untuk melihat keluhan dan pertanyaan masyarakat di Cilegon,” ujarnya saat peresmian Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas MBG Gotong Royong Kadin di Jakarta.

Anindya menegaskan, Kadin menolak keras segala bentuk premanisme dan “main palak proyek.” Fokus mereka, katanya, tetap pada mendorong perdagangan dan investasi nasional yang bersih dan transparan.

“Kita nggak mau hal-hal begini merusak kepercayaan investor,” tambahnya. Bayangin aja, Kadin yang rajin promosi investasi ke luar negeri, eh di dalam negeri malah kayak rebutan proyek pasar malam. Malu, Bos!

Kadin bakal menggelar pertemuan khusus dengan perwakilan Gubernur Banten, BKPM, dan aparat penegak hukum.

“Kita akan kawal ini. Jadi kalau ada hal-hal seperti itu, itu lebih ke arah oknum dan itu levelnya kan kabupaten/kota,” lanjutnya. Katanya sih, biar nggak ada lagi oknum yang coba-coba bawa nama organisasi buat “booking proyek”.

Nggak main-main, Bidang Hukum dan Organisasi Kadin juga diterjunkan untuk menangani persoalan ini secara bijak, cepat, dan tepat. Anindya menegaskan, tindakan main palak proyek tanpa lelang itu merusak iklim investasi yang selama ini mereka bangun.

“Kita pro-bisnis, pro-lapangan kerja, dan pro-pemberdayaan daerah. Nggak ada tempat buat main palak di sini,” tegasnya mantap.


Nasib Proyek Rp15 Triliun di Cilegon: Jalan Terus atau Batal?

Meski sempat diwarnai drama “ngemis proyek” ala mafia film Hollywood, proyek pabrik kimia senilai Rp15 triliun itu tetap jalan. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk memastikan proyek terus berjalan sesuai rencana. Soal oknum yang viral itu? Biar polisi yang beresin.

Harapannya sih, nggak ada lagi skenario “Ngemis Proyek Tanpa Lelang Jilid 2” di kota baja itu. Karena kalau mau makan kue, setidaknya ikut antre. Masa iya mau “nyolong sendok” di depan yang masak? Itu namanya bukan makan, tapi maling.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fenomena Guru PPPK Menggugat Cerai Suami Usai Diangkat: Benarkah Karena Gaji?

22 Juli 2025 - 12:48 WIB

Guru Honorer Ini Harus Bayar Rp12,5 Juta, Ternyata Orang Tua Murid Caleg Gagal

21 Juli 2025 - 08:47 WIB

“Kolom Agama di KTP Diubah, Warga Blitar Pilih Kepercayaan Lokal”

21 Juli 2025 - 04:23 WIB

Pesta Pernikahan Jadi Petaka, Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Akhirnya Buka Suara

20 Juli 2025 - 13:25 WIB

MUI Jatim Haramkan Sound Horeg, Muhammadiyah dan NU Beda Suara

17 Juli 2025 - 06:02 WIB

Trending di Regional