PRABA INSIGHT – Satu per satu drama mulai berdatangan jelang duel berat Timnas Indonesia lawan Jepang dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bukan cuma soal formasi dan taktik, tapi juga siapa yang nggak diajak main. Enam pemain dicoret dari daftar skuad, dan netizen sudah mulai ramai spekulasi dari yang serius sampai yang mistis.
Laga ini akan digelar di Stadion Suita City, Osaka, Jepang, pada Selasa (10/6) sore WIB.
Pelatih Patrick Kluivert, yang mungkin sedang galau milih starting eleven, membawa 30 pemain ke Jepang.
Tapi sesuai regulasi FIFA, cuma 23 yang boleh masuk daftar susunan pemain. Artinya, tujuh harus rela nonton dari bangku cadangan… atau bahkan tribun.
Nah, inilah enam nama yang harus gigit jari:
- Rizky Ridho
- Ramadhan Sananta
- Pratama Arhan
- Asnawi Mangkualam
- Nadeo Argawinata
- Reza Arya Pratama
Satu lagi, Ivar Jenner, nggak usah ditanya dari awal memang udah nggak bisa main gara-gara akumulasi kartu kuning.
Kartu pertama dia koleksi pas lawan China (5 Juni), satu lagi saat lawan Arab Saudi (19 November 2024). Jadi ya, wasit 2 – Ivar 0.
Kenapa Mereka Dicoret?
Ada yang karena cedera, ada yang karena persaingan ketat, dan ada juga yang mungkin belum jodoh sama taktik Kluivert.
Rizky Ridho, misalnya, harus rela keluar dari daftar karena cedera hamstring pas latihan.
Ridho out, Jordi Amat in. Ini kayak plot twist sinetron: yang dulu sempat hilang, sekarang muncul lagi pas dibutuhkan.
Tanpa Ridho, formasi tiga bek yang biasanya jadi andalan bakal disusun ulang.
Nama-nama kayak Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Justin Hubner kemungkinan bakal diplot jadi trio tangguh di lini belakang.
Mereka bukan tokoh Avengers, tapi lumayan bisa diandalkan buat ngadepin serangan Jepang yang cepat dan gahar.
Di sektor kiper, Nadeo juga kena gusur. Kali ini giliran Ernando Ari yang naik pangkat.
Nadeo memang sempat jadi pilihan utama, tapi entah kenapa sekarang justru harus duduk manis sambil jadi penonton VIP.
Meski Sudah Lolos, Laga Lawan Jepang Nggak Boleh Santai
Timnas Indonesia sebenarnya sudah mengamankan tiket ke babak keempat. Tapi jangan salah, lawan Jepang bukan ajang jalan-jalan apalagi sekadar foto-foto di Osaka.
Ini ajang pembuktian kalau Indonesia bukan cuma “tim semangat” tapi juga “tim kompetitif”.
Pertandingan ini bisa jadi parameter: sejauh mana Timnas kita bisa bertahan (atau menyerang) saat bertemu tim papan atas Asia.
Dan tentu saja, bisa jadi bahan evaluasi sebelum masuk ke babak berikutnya yang jauh lebih berat dan penuh jebakan.
Penulis : Ristanto | Editor: Ivan