Menu

Mode Gelap
“Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook: Kajian Diubah, Barang Hilang, Negara Rugi” “Setelah Gagal di Piala Asia, Coach Mochi Dicopot dari Timnas Putri, Ini Alasan PSSI” Benarkah Hasto Korban Pembungkaman Politik? Ini Fakta di Persidangan Tiket Masuk Candi Gratis Seumur Hidup? Cuma Berlaku Kalau Kamu Lahir di Tanggal Ini Bukan Nyari Panggung, Sufmi Dasco Justru Bikin Politik Terlihat Nggak Seram-Seram Amat “Dibalik Kata ‘Bapak’: Kisah Hasto, Satpam DPP, dan Dua Pria Tegap Misterius”

Internasional

“Hizbullah Bilang Nggak Netral, Israel Ancam: Kalau Nekat, Kami Hapus Kalian dari Peta!”

badge-check


					Dalam sebuah pernyataan, Qassem mengatakan Hizbullah Perbesar

Dalam sebuah pernyataan, Qassem mengatakan Hizbullah "tidak netral" dalam konflik antara dua negara adidaya regional itu. Mengutip AFP, Jumat (20/6/2025) (foto:Praba/Ist)

PRABA INSIGHT- Di tengah suhu Timur Tengah yang makin panas bukan karena matahari, tapi karena rudal dan ego para penguasa, Hizbullah akhirnya buka suara.

Lewat pernyataan khas gaya Timur Tengah yang diplomatis tapi pedas, mereka menegaskan satu hal penting: “Kami tidak netral.”

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Naim Qassem, pemimpin Hizbullah saat ini.

Ia merespons peringatan dari Utusan Khusus AS untuk Suriah yang (dengan gaya khas Amerika) menyarankan agar Hizbullah jangan ikut-ikutan dalam konflik Israel-Iran yang makin runcing.

“Kami akan bertindak sesuai yang kami anggap tepat dalam menghadapi agresi brutal Israel-Amerika ini,” kata Qassem, dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP, Jumat (20/6/2025).

Kalimatnya mungkin terdengar sopan, tapi maksudnya jelas: Hizbullah siap terlibat kalau situasi makin kacau.

Dari Dendam Lama ke Konflik Baru

Untuk yang belum update geopolitik, Hizbullah bukan pemain baru. Mereka dikenal sebagai proksi Iran di kawasan, khususnya di Lebanon.

Akhir 2024 lalu, ketegangan meningkat setelah Israel membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin karismatik Hizbullah sebelumnya.

Momen itu sebenarnya sempat ditutup dengan janji gencatan senjata. Tapi seperti hubungan toxic, damai cuma di bibir, sementara serangan ke Lebanon selatan tetap jalan terus.

Dan sekarang, di tengah bayang-bayang perang terbuka antara Iran dan Israel, Hizbullah kembali berada di tengah pusaran.

Bedanya, kali ini mereka nggak cuma jadi korban, tapi siap jadi pemain utama di medan laga.

Israel: “Kalau Berani Ganggu, Kami Hilangkan Hizbullah dari Peta”

Pernyataan Hizbullah tadi ternyata bikin telinga Israel panas. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, langsung menanggapi dengan nada yang nggak kalah garang.

“Saya sarankan perwakilan Lebanon berhati-hati dan memahami bahwa Israel telah kehilangan kesabaran terhadap teroris yang mengancamnya,” kata Katz.

Kalimat diplomatis versi Tel Aviv ini ditutup dengan ultimatum yang lebih frontal daripada perang opini di kolom komentar Instagram politikus:

“Jika ada terorisme… tidak akan ada Hizbullah.”

Singkat, padat, dan ancaman level dewa.

Dunia Menahan Napas, Sementara Rakyat Jadi Tumbal

Ketegangan ini bukan sekadar perang kata-kata. Di balik pernyataan resmi dan diplomasi yang kaku, ada jutaan warga sipil yang khawatir rumahnya jadi target drone berikutnya.

Iran dan Israel bukan cuma berperang atas nama ideologi dan geopolitik, tapi juga memperpanjang daftar konflik kawasan yang tak pernah betul-betul selesai.

Dan ketika kelompok seperti Hizbullah menyatakan sikap “tidak netral”, itu artinya peta konflik siap bergeser. Lagi.

 

Penulis: Deny Darmono | Editor: Ivan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

“Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Tanpa Syarat ke Rusia, Kirim Ribuan Tentara dan Amunisi”

14 Juli 2025 - 04:08 WIB

“Keji! Israel Bom RS Indonesia, Dokternya Tewas: Dunia Marah, Tapi Bom Tetap Meledak Tiap Hari”

4 Juli 2025 - 05:14 WIB

Trump Bela Mati-matian Netanyahu Minta Kasus Korupsinya ditutup dan Sebut ‘Dia Pahlawan’

29 Juni 2025 - 15:17 WIB

Nuklir, Rudal, dan Retorika: Netanyahu Klaim Israel Menang Lawan Iran

25 Juni 2025 - 10:43 WIB

Serangan AS ke Iran Bisa Jadi Blunder: Rusia Sebut Ada Negara Siap Suplai Nuklir

23 Juni 2025 - 04:36 WIB

Trending di Internasional