Menu

Mode Gelap
Roy Suryo Ngaku Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Dari Error Level Analysis Sampai Ngulik Foto Pakai Face Recognition Ribuan Orang Kumpul di Ciracas: Munajat 1000 Doa, Santunan Rakyat, dan Hadiah Umrah Gratis dari Haidar Alwi Mau Kepoin Lokasi Orang Cuma Pakai Nomor HP? Nih Cara Paling Gampang Capek, Lihat Pemimpin Cuma Jago Webinar? Akademi SaDaya Hadir Bikin Pemimpin Sosial yang Mau Kerja, Bukan Cuma Ceramah Robi Syianturi Tembus 2 Jam 15 Menit, Pecahkan Rekor Asia Tenggara di Gold Coast Marathon Tarif Ojol Mandek Tiga Tahun, SePOI Desak DPR Segera Tuntaskan UU Transportasi Online

News

Kapolri Cium Tangan Megawati: Salam Hormat, Sinyal Damai, atau Sekadar Adab Ketimuran?

badge-check


					Politikus PDIP Guntur Romli menilai hal tersebut wajar. Lantaran, Megawati telah dianggap ibu bangsa. (Foto ; Ist) Perbesar

Politikus PDIP Guntur Romli menilai hal tersebut wajar. Lantaran, Megawati telah dianggap ibu bangsa. (Foto ; Ist)

PRABA INSIGHT- Kalau cium tangan bisa mengakhiri ketegangan, mungkin banyak pejabat kita yang perlu ikut-ikutan.

Momen dramatis sekaligus penuh simbol terjadi saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencium tangan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Bukan di Istana, bukan di ruang rapat, tapi di kediaman Mery Hoegeng istri mendiang Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso di Depok, Senin (23/6).

Di sana, dalam acara ulang tahun Mery yang ke-100, Listyo berdiri di depan rumah. Menunggu. Bersalaman. Hormat. Lalu… cium tangan.

Gestur ini langsung ramai jadi bahan perbincangan warganet. Tapi buat politisi PDIP Guntur Romli, semua ini seharusnya tak perlu dibawa ke arah politik picisan. Menurutnya, itu wajar. Namanya juga ketemu “Ibu Bangsa.”

“Wajar, cium tangan kepada orang tua. Ibu Megawati bukan cuma seperti ibu kita sendiri, beliau juga Ibu Bangsa dan Presiden RI ke-5,” kata Guntur seperti dikutip dari Merdeka.com, Selasa (24/6).

Ia pun membandingkan dengan Jokowi, yang menurutnya juga sering melakukan hal yang sama.

“Cium tangan itu sopan santun. Adab ketimuran. Bukan soal loyalitas politik, tapi tata krama,” ujarnya.

Tapi Bukannya Megawati Lagi Sentil-Sentil Kapolri?

Nah, ini yang bikin momen cium tangan itu terasa makin dramatis, bahkan sedikit plot twist. Soalnya, dalam beberapa pidato politiknya, Megawati memang sempat menyindir keras Kapolri Listyo. Salah satunya terjadi pada 14 Agustus 2024 di Kantor DPP PDIP.

Kala itu, Megawati curhat di depan publik bahwa permintaannya untuk bertemu Kapolri malah nggak digubris.

Megawati sampai harus meluruskan bahwa niatnya bukan untuk menekan atau mengintervensi.

“Memangnya saya enggak boleh (ketemu)? Kalau orang lain saja boleh, masa saya enggak boleh? Karena saya juga yang memisahkan (Polri dari ABRI), terus saya takut? Enggak. Saya orang baik-baik,” tegas Mega.

Kalimat “saya orang baik-baik” ini langsung jadi highlight tersendiri, karena jarang-jarang tokoh sekelas Megawati menyuarakan kekecewaan dengan begitu terbuka.

Namun menurut Guntur, kritik itu bukanlah serangan. Justru bentuk kasih sayang.

Kasih sayang khas ibu yang pernah membesarkan anaknya dalam hal ini, institusi Polri dengan darah dan sejarah politik.

“Kritik Ibu Megawati ke polisi dasarnya sayang. Karena beliau yang memisahkan Polri dari ABRI saat jadi Presiden,” ujar Guntur.

Hoegeng, Polisi Idaman, dan Nostalgia Era Bung Karno

Guntur juga mengingatkan bahwa momen di rumah Mery Hoegeng itu bukan cuma soal cium tangan dan politik simbolik.

Tapi juga mengenang Hoegeng, sosok Kapolri yang jadi legenda kejujuran dan ketegasan.

“Pak Hoegeng itu panutan. Dan keluarganya dekat sekali dengan Bung Karno dan Ibu Megawati,” kata Guntur menambahkan.

Kalau ditarik benang merahnya, bisa jadi cium tangan itu bukan sekadar adab sopan.

Tapi semacam rekonsiliasi simbolik. Antara masa lalu yang dihormati, dan masa kini yang butuh dipeluk kembali.

Penulis : Yohanes MW | Editor: Ivan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Roy Suryo Ngaku Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Dari Error Level Analysis Sampai Ngulik Foto Pakai Face Recognition

9 Juli 2025 - 10:47 WIB

Ribuan Orang Kumpul di Ciracas: Munajat 1000 Doa, Santunan Rakyat, dan Hadiah Umrah Gratis dari Haidar Alwi

9 Juli 2025 - 08:15 WIB

Tarif Ojol Mandek Tiga Tahun, SePOI Desak DPR Segera Tuntaskan UU Transportasi Online

5 Juli 2025 - 07:24 WIB

Harga Robot Remote Polisi Milyaran Rupiah Jadi Sorotan, ICW minta Informasi Harga di buka ke publik

4 Juli 2025 - 06:19 WIB

“Bukan Cuma Ditangkap, Aset Koruptor Harus Disikat Habis! Gemira Gaspol Dukung RUU Perampasan Aset”

4 Juli 2025 - 05:49 WIB

Trending di News