Menu

Mode Gelap
Fasum Kalideres Harusnya Jadi Taman, Malah Dikuasai Bangunan Liar Geger Nampan MBG Disebut Pakai Minyak Babi, Pemerintah: Tenang, Bisa Diuji di BPOM Kisruh Demo di Senayan, Nurul Arifin Janji Perjuangkan Aspirasi dengan Syarat Ini? Kado Ultah Sri Mulyani: Puluhan Karangan Bunga Protes dari Dosen ASN, Isinya Bikin Geleng-Geleng Kepala Indonesia Punya Uranium dan Thorium Segunung, tapi Rakyatnya Masih Ribut Bayar Token Listrik Solidaritas PSI Pemalang Ternyata Rungkad, Ketua DPD Diganti Lewat Pesan WA

Politik

Beringin Berkarya Bertumbuh Lagi: Munas 2025 Jadi Titik Balik Ideologi Partai

badge-check


					Beringin Berkarya Bertumbuh Lagi: Munas 2025 Jadi Titik Balik Ideologi Partai Perbesar

PRABA INSIGHT- Di tengah peta politik nasional yang didominasi partai besar dan manuver pragmatis, Partai Berkarya memilih jalur berbeda. Lewat Musyawarah Nasional (Munas) I yang digelar pada 14–15 Juli 2025 di Hotel Episode, Gading Serpong, partai ini memulai proses rebranding: bukan sebagai partai warisan, melainkan kendaraan ideologis yang berakar panjang, namun ingin tampil relevan di medan kontestasi politik kekinian.

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Fauzan Rachmansyah, menegaskan bahwa Munas ini bukan hanya agenda lima tahunan yang wajib digelar, tetapi momentum penting untuk menyusun ulang narasi dan struktur partai.

“Kami tidak sedang mengulang acara lama dengan wajah baru. Kami sedang membangun kembali tubuh partai dari pondasi ideologinya,” kata Fauzan kepada Tempo, di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan.

Menghidupkan Kembali Nilai, Bukan Sekadar Nama

Dengan mengusung tema “Berkarya: Pembaharuan dan Kebangkitan”, partai ini menegaskan dirinya tak sekadar membawa nama Soeharto di papan depan, melainkan membawa nilai-nilai yang diyakini masih relevan dalam konteks pembangunan nasional hari ini.

Forum Munas dihadiri lebih dari 400 peserta dari seluruh DPW, melebihi kuorum yang ditetapkan dalam AD/ART. Salah satu keputusan penting dalam Munas adalah penetapan Moch. Ridwan Andreas sebagai Ketua Umum periode 2025–2030 melalui musyawarah mufakat.

“Kami adalah anak-anak ideologis dari Bapak Pembangunan. Kami tidak menjual nostalgia, kami menjaga nilai,” ujar Fauzan, merujuk pada figur Presiden ke-2 RI, HM Soeharto.

Tiga Pilar, Empat Nilai Gerakan

Dalam sidang pandangan umum, sejumlah DPW mengusulkan perlunya konsolidasi struktural dan pembaruan manajemen organisasi. Menanggapi hal itu, Fauzan memperkenalkan tiga kerangka utama pembangunan partai: logistik, estetik, dan dialektik.

  • Logistik: Perluasan struktur hingga ke tingkat akar rumput
  • Estetik: Reposisi wajah partai agar lebih inklusif dan komunikatif
  • Dialektik: Pembangunan narasi politik yang bersandar pada nilai, bukan kontroversi

Tak hanya itu, Partai Berkarya juga memperkenalkan empat nilai gerakan yang diklaim menjadi “roh” internal partai:

  • Kejernihan diplomatik
  • Energi kinetik
  • Etik moral
  • Authentik nilai

Logo Baru, Makna Lama: Akar Beringin dan 45 Mata Rantai

Dalam forum Munas, Partai Berkarya juga meluncurkan logo baru: pohon beringin berakar kuat dengan 45 mata rantai yang melingkar. Logo itu diyakini merepresentasikan kekuatan rakyat menuju Indonesia Emas 2045.

“Simbol itu bukan sekadar estetika visual. Ia menggambarkan akar kekuatan rakyat dan kekokohan nilai,” ujar Fauzan.

“Kami ingin jadi partai yang tidak mudah tumbang karena akarnya tertanam dalam.”

Usulan tentang pentingnya “akar yang kuat” banyak disuarakan oleh perwakilan dari wilayah Indonesia Timur, yang menekankan perlunya penguatan basis daerah dalam menghadapi tantangan politik nasional.

Menatap Verifikasi dan Pemilu: Di Antara Ambisi dan Realitas

Langkah selanjutnya yang dipersiapkan Partai Berkarya adalah menghadapi proses verifikasi KPU 2027 dan berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2029. Fauzan menyebut periode ini sebagai masa krusial yang membutuhkan ketekunan administratif dan konsolidasi citra publik.

“Kami menghadapi fase triple-serious: administratif, faktual, dan publik,” kata dia.

“Ini bukan sekadar soal lolos verifikasi, tapi juga membuktikan bahwa kami punya daya hidup politik yang otentik.”

Ketua Umum Baru, Mandat Baru

Penetapan Moch. Ridwan Andreas sebagai Ketua Umum disepakati melalui proses mufakat. Ia langsung diberikan mandat sebagai formatur tunggal untuk menyusun kepengurusan DPP 2025–2030. Langkah ini disebut sebagai awal pembenahan struktural yang lebih sistematis.

Fauzan berharap partainya tidak hanya bertahan dalam arus politik nasional, tetapi mampu menyusun strategi politik yang berdasarkan pada nilai dan prinsip.

“Kami tidak menjual mimpi kosong. Kami menawarkan kerja politik yang berakar dan berangkat dari nilai,” pungkasnya.(van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Solidaritas PSI Pemalang Ternyata Rungkad, Ketua DPD Diganti Lewat Pesan WA

26 Agustus 2025 - 19:53 WIB

“Munas Pertama BMI, Farkhan Bicara Soal Sekoci, Kapal Besar, dan Kemenangan”

12 Juli 2025 - 07:43 WIB

Jelang Munas BMI, Nama Romi Syah Putra Menguat Arah Politik Muda Demokrat Ditentukan di Sini

11 Juli 2025 - 12:14 WIB

BMI Siap Gelar Munas Perdana: Bursa Calon Ketum Memanas, Siapa yang Bakal Jadi Panglima Pasukan Muda Demokrat?

11 Juli 2025 - 07:33 WIB

Resmi! Kaesang, Bro Ron, dan Bro Agus Maju Jadi Caketum PSI 2025–2030

25 Juni 2025 - 01:56 WIB

Trending di Politik