PRABA INSIGHT- Kalau Malaysia berharap naturalisasi bisa jadi jalan pintas menuju kejayaan sepak bola, FIFA baru saja kasih reality check paling keras. Komite Disiplin FIFA resmi menjatuhkan hukuman berat pada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain warisan yang diduga pakai dokumen palsu.
Pasal yang dilanggar? Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. Akibatnya, tujuh pemain itu diskors 12 bulan penuh dari semua aktivitas sepak bola. Iya, semua. Dari latihan resmi sampai main futsal pun bisa dibilang haram hukumnya.
Daftar nama pemainnya lumayan bikin geleng kepala:
- Joao Figueiredo (Johor Darul Ta’zim)
- Hector Hevel (Johor Darul Ta’zim)
- Gabriel Palmero (Tenerife B, Spanyol)
- Facundo Garces (Deportivo Alavés, Spanyol)
- Imanol Machuca (Vélez Sarsfield, Argentina)
- Rodrigo Holgado (América de Cali, Kolombia)
- Jon Irazabal (Johor Darul Ta’zim)
Hukumannya bukan cuma larangan main. FAM harus bayar denda CHF 350.000 alias sekitar Rp7,3 miliar. Sedangkan para pemain ikut kena “biaya administrasi dosa” masing-masing CHF 2.000 atau sekitar Rp42 juta.
Yang bikin makin pedas, kasus status pemain Malaysia ini sekarang dibawa ke Pengadilan Sepak Bola FIFA. Artinya, drama belum selesai—bisa jadi malah baru dimulai.
Buat FAM, ini tamparan keras: naturalisasi bukan sekadar ganti bendera di jersey, tapi soal kejujuran di dokumen. FIFA jelas tidak main-main. Kalau sudah sampai meja pengadilan, artinya ada yang betul-betul salah urus.
Malaysia boleh berharap punya “bintang Eropa dan Amerika Latin” di skuad, tapi FIFA baru saja menunjukkan bahwa jalan instan itu bisa berakhir di sanksi panjang.
Penulis : Ristanto