Menu

Mode Gelap
Roy Suryo Ngaku Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu: Dari Error Level Analysis Sampai Ngulik Foto Pakai Face Recognition Ribuan Orang Kumpul di Ciracas: Munajat 1000 Doa, Santunan Rakyat, dan Hadiah Umrah Gratis dari Haidar Alwi Mau Kepoin Lokasi Orang Cuma Pakai Nomor HP? Nih Cara Paling Gampang Capek, Lihat Pemimpin Cuma Jago Webinar? Akademi SaDaya Hadir Bikin Pemimpin Sosial yang Mau Kerja, Bukan Cuma Ceramah Robi Syianturi Tembus 2 Jam 15 Menit, Pecahkan Rekor Asia Tenggara di Gold Coast Marathon Tarif Ojol Mandek Tiga Tahun, SePOI Desak DPR Segera Tuntaskan UU Transportasi Online

Regional

Dari Tumpeng Hingga Tukang Becak: Ultah Jokowi dan Keheningan Politik yang Bising

badge-check


					Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), merayakan ulang tahun ke-64 hari ini, Sabtu (21/6/2025). Sejumlah warga mendatangi rumah pribadinya (foto: Praba/Ist) Perbesar

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), merayakan ulang tahun ke-64 hari ini, Sabtu (21/6/2025). Sejumlah warga mendatangi rumah pribadinya (foto: Praba/Ist)

PRABA INSIGHT- Hari Sabtu (21/6/2025), langit Solo cerah. Seolah ikut merayakan ulang tahun ke-64 Joko Widodo, Presiden yang dulu dielu-elukan sebagai harapan rakyat, kini lebih sering disebut sebagai bapaknya dinasti politik baru.

Perayaan ulang tahunnya tak digelar di Istana Negara atau lobby gedung KPK, tapi di rumah pribadinya di Kelurahan Sumber, Banjarsari. Lebih merakyat? Bisa jadi. Atau mungkin, karena memang sudah mulai pamit dari panggung kekuasaan.

Warga dan relawan datang sejak pagi. Membawa tumpeng, kue, nasi kotak, hingga doa yang walau tulus terdengar seperti kode keras agar negara ini cepat-baik-baik-saja.

“Cepat sembuh Pak Jokowi. Sehat selalu,” teriak warga.

Alias: sehat terus, biar bisa lihat sendiri siapa yang bakal rusak nama baik Bapak nantinya.

Sekitar pukul 11.20 WIB, Jokowi keluar rumah. Ditemani Iriana dan tiga adiknya, ia menyapa rakyat dengan senyum khas. Senyum yang dulu muncul saat blusukan ke pasar, lalu tetap dipakai meski IKN belum rampung dan harga cabai naik diam-diam.

“Maturnuwun, terima kasih sudah hadir,” ujar beliau.

Kalimat singkat, sederhana, dan tidak memicu polemik berbeda dengan pernyataan beberapa menteri akhir-akhir ini.

Acara dilanjutkan dengan doa bersama. Tidak ada pidato. Tidak ada deklarasi partai. Tidak ada sambutan elite politik. Mereka mungkin sedang sibuk di Jakarta rapat tertutup, susun koalisi, bagi-bagi posisi, dan memastikan anak-anak politik mereka tetap punya tempat di pemerintahan yang akan datang.

Setelah doa, Jokowi dan Iriana masuk kembali ke rumah. Di luar, warga menyantap tumpeng. Tukang becak pulang bawa sembako. Beberapa selfie di depan karangan bunga. Ada yang kirim dari perusahaan, ada dari institusi militer, ada juga dari orang-orang yang entah dulu lawan politik, sekarang kirim bunga pakai embel-embel “sahabat”.

Relawan bernama Yeni datang dengan nasi bancakan. Katanya, ini bentuk kasih sayang. Di negeri yang saban hari dirundung wacana revisi UU ini-itu dan subsidi dicabut pelan-pelan, cinta dalam bentuk karbohidrat memang paling mudah dicerna rakyat.

“Semoga panjang umur dan sehat selalu,” ujar Yeni.

Sebuah harapan yang mungkin terdengar klise, tapi penting apalagi mengingat banyak keputusan penting negara masih dikaitkan dengan satu nama: Jokowi.

Perayaan ini tidak heboh. Tidak penuh janji. Tidak ada gimmick. Tapi jujur saja, di tengah politik yang makin terasa kayak FTV penuh plot twist dan karakter yang loncat logika perayaan sederhana ini terasa menyegarkan.

Meski diam-diam, tetap ada banyak yang bertanya-tanya: Setelah Pak Jokowi, siapa yang benar-benar siap memimpin negara ini… dan siapa yang cuma numpang nama belakang?

 

Penulis : Deny Darmono| Editor : Ivan 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Curhat ke Damkar karena Polisi Sibuk? Kisah Ibu Muda Bekasi yang Lapor KDRT ke Pemadam Kebakaran

28 Juni 2025 - 09:14 WIB

Dituduh Curi Besi Bekas Panggung, Pengusaha Pekalongan Ditahan Setelah Menolak Uang Damai Rp120 Juta

27 Juni 2025 - 12:24 WIB

Tanda Tangan Dipalsukan, Saham Dialihkan, Polisi Bilang: Itu Cuma Urusan Suami-Istri

27 Juni 2025 - 10:06 WIB

“100 Hari Fachri Alkatiri: Janji Kampanye Kayak Sinetron Panjang, Dramatis, Tapi Nggak Tamat-Tamat

23 Juni 2025 - 09:26 WIB

“Viral! Bripda Tipu Perempuan Pakai Modus Cinta Demi Pinjol, Polisi Belum Tindak, Masih Cek Fakta”

21 Juni 2025 - 07:01 WIB

Trending di Regional