Menu

Mode Gelap
Masyarakat Timur Desak Mensos dan Menbud Dicopot atas Gagalnya Tetapkan AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional ASN Kepahiang Dipecat Gara-Gara Injak Al-Qur’an, Padahal Katanya Cuma Buku Yasin 5 Alasan Media Online Masih Jadi Senjata Andalan Brand di Era Scroll Cepat dan Hoaks Lebih Cepat BGN Siapkan Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Jumbo Demi Perut Kenyang Anak Negeri ASUS Prime AP303: Casing 44 Liter yang Bisa Menampung Ambisi (dan RTX 5090) Tol Trans-Sumatra: Jalan Panjang Menuju Mimpi yang (Akhirnya) Bisa Dilewati

News

Gerimis Tak Jadi Alasan: Polisi Polda Metro Jaya Siaga di Titik Rawan Banjir Jakarta

badge-check


					Polda Metro Jaya gelar patroli siaga banjir di Mampang, air setinggi 60 cm. Polisi siaga, warga waspada, dan cuaca masih genit: gerimis terus tapi belum reda.(Foto: Istimewa) Perbesar

Polda Metro Jaya gelar patroli siaga banjir di Mampang, air setinggi 60 cm. Polisi siaga, warga waspada, dan cuaca masih genit: gerimis terus tapi belum reda.(Foto: Istimewa)

PRABA INSIGHT – JAKARTA –Di tengah gerimis yang makin sering mampir sore-sore belakangan ini, sepasukan polisi dari Polda Metro Jaya memutuskan untuk tidak hanya duduk manis di kantor. Mereka turun langsung ke lapangan, bukan buat razia knalpot brong, tapi buat patroli siaga banjir di Komplek Polri Pondok Karya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kompol Daru Wibowo Saputro, S.Sos., S.I.K., M.M., orang yang tangannya mungkin sudah lebih sering pegang handy talkie daripada payung. Ia ditemani AKP Ali Hajar, S.Sos., dan AKP Widodo, S.H., M.H., di bawah komando Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Pol Yully Kurniawan, S.I.K.

Tim yang diturunkan nggak cuma modal seragam. Ada kano, pelampung, helm keselamatan, gergaji mesin, sampai golok. Lengkap, seperti mau syuting film “Fast & the Flood”. Tapi tenang, semua itu bukan untuk gaya-gayaan  soalnya air di kawasan Komplek Polri Pondok Karya sudah mencapai 60 sentimeter. Lumayan buat main perahu, tapi belum cukup buat snorkeling.

“Patroli ini untuk memastikan kesiapan warga dan memantau perkembangan debit air di titik-titik rawan genangan,” ujar Kompol Daru Wibowo dalam keterangan Resminya.

Cuaca di lokasi? Gerimis ringan tapi licin. Nggak deras, tapi cukup bikin sepatu basah dan jalanan licin. Meski begitu, warga masih bertahan di rumah masing-masing, mungkin sambil ngopi dan berharap listrik nggak padam. Polisi tetap siaga, karena mereka tahu  banjir itu datangnya bisa tiba-tiba, kayak mantan yang tiba-tiba chat malam-malam.

Tak cuma patroli, petugas juga berkoordinasi dengan petugas SDA setempat, Ismael, yang nomor teleponnya tercantum resmi dalam laporan. Nggak semua pahlawan pakai jubah, sebagian malah pakai rompi oranye dan sepatu boot karet.

Menurut Kombes Pol Yully Kurniawan, patroli seperti ini bukan cuma rutinitas seremonial. “Polri tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga memastikan keselamatan masyarakat di tengah kondisi cuaca ekstrem,” katanya.

Singkatnya, bukan cuma jaga lalu lintas, tapi juga jaga perahu karet kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sampai malam hari, kondisi di sekitar Mampang masih aman terkendali. Lalu lintas bisa dilalui, asal jangan ngebut  bukan karena polisi, tapi karena aspalnya licin.

Langkah ini jadi bagian dari komitmen Polda Metro Jaya bareng BNPB, BPBD, dan Pemprov DKI, buat menghadapi musim hujan yang mulai serius. Karena di Jakarta, yang lebih cepat dari air naik adalah berita banjirnya. (Van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Masyarakat Timur Desak Mensos dan Menbud Dicopot atas Gagalnya Tetapkan AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2025 - 08:22 WIB

BGN Siapkan Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Jumbo Demi Perut Kenyang Anak Negeri

12 November 2025 - 07:20 WIB

Empat ASN BNN Gugat Kepala BNN: “Dimutasi Tanpa Dasar Hukum yang Jelas”

11 November 2025 - 11:09 WIB

Mengenal Marsinah, Buruh Perempuan dari Nganjuk yang Kini Jadi Pahlawan Nasional

10 November 2025 - 13:39 WIB

Abdul Muthalib Sangadji Gagal Jadi Pahlawan Nasional, Publik Timur Kecewa: Pemerintah Diminta Jelaskan Kriteria Penilaian

10 November 2025 - 10:08 WIB

Trending di News