Menu

Mode Gelap
“Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook: Kajian Diubah, Barang Hilang, Negara Rugi” “Setelah Gagal di Piala Asia, Coach Mochi Dicopot dari Timnas Putri, Ini Alasan PSSI” Benarkah Hasto Korban Pembungkaman Politik? Ini Fakta di Persidangan Tiket Masuk Candi Gratis Seumur Hidup? Cuma Berlaku Kalau Kamu Lahir di Tanggal Ini Bukan Nyari Panggung, Sufmi Dasco Justru Bikin Politik Terlihat Nggak Seram-Seram Amat “Dibalik Kata ‘Bapak’: Kisah Hasto, Satpam DPP, dan Dua Pria Tegap Misterius”

News

THR untuk Ojol: Sebuah Kisah 20 Persen

badge-check


					foto Ojol (ist)
Perbesar

foto Ojol (ist)

PRABAINSIGHT.COM – BEKASI – Andi Wijaya menarik napas panjang. Motor matiknya berhenti di pinggir trotoar dekat Stasiun Bekasi, tempat biasa ia menunggu orderan. Hari ini panasnya luar biasa, tapi ada kabar yang sedikit mendinginkan hati: tahun depan, pengemudi ojol bakal dapat THR.

“Walaupun cuma 20 persen dari rata-rata penghasilan, ya Alhamdulillah,” gumamnya, menatap layar ponselnya yang baru saja menampilkan berita soal keputusan Menteri Ketenagakerjaan.

Sebagai ojol full-time, Andi tahu dirinya aman. Syaratnya? Minimal 250 orderan dalam sebulan dan online sembilan jam sehari. “Santai, saya lebih dari itu. Orderan banyak, rating masih 5. Harusnya THR masuk,” ujarnya dalam hati.

Dengan pendapatan sekitar empat juta sebulan, ia menghitung-hitung. Mungkin THR-nya sekitar enam ratus sampai delapan ratus ribu. Lumayan buat beli baju lebaran anaknya, atau sekadar nambah-nambah biaya mudik.

Tapi ada yang mengganjal di benaknya.

Dua tahun lalu, ia pernah dengar gosip soal THR untuk ojol, tapi akhirnya cuma jadi angin lalu. Paling mentok, bonus trip dadakan yang kadang malah bikin driver kejar target sampai lupa pulang. Kali ini, janji itu ada dalam Surat Edaran Menteri. Resmi. Hitam di atas putih.

Seorang rekan sesama driver lewat, melambatkan motornya di sebelah Andi. “Bro, udah denger soal THR?” tanyanya sambil melepas helm.

Andi mengangguk. “Udah. Lumayan lah, meskipun cuma 20 persen.”

“Kecil banget sih, ya,” balas temannya, menghela napas. “Tapi daripada enggak sama sekali…”

Andi tersenyum. “Iya, 20 persen lebih baik daripada nol persen.”

Ia meraih ponselnya lagi. Notifikasi masuk. Satu orderan baru. Dengan gerakan cekatan, ia menarik gas. THR masih setahun lagi, tapi orderan yang satu ini? Tak bisa ditunda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

“Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook: Kajian Diubah, Barang Hilang, Negara Rugi”

16 Juli 2025 - 12:14 WIB

Benarkah Hasto Korban Pembungkaman Politik? Ini Fakta di Persidangan

15 Juli 2025 - 12:10 WIB

“Dibalik Kata ‘Bapak’: Kisah Hasto, Satpam DPP, dan Dua Pria Tegap Misterius”

14 Juli 2025 - 10:09 WIB

“Operasi Patuh Jaya 2025: Pengendara Ditegur, Polisi Juga Diawasi. Sama-Sama Gak Boleh Nakal!”

14 Juli 2025 - 06:31 WIB

“Mau Jogging Malah Denger Desahan: GBK Jadi Tempat Olahraga atau Uji Iman?”

13 Juli 2025 - 15:09 WIB

Trending di News