PRABA INSIGHT – ACEH – Ada video yang belakangan ini sukses membuat warganet mendadak hipertensi tanpa perlu garam tambahan. Isinya? Sebuah momen istimewa ketika Bupati Bireuen, Mukhlis Takabeya, melakukan kunjungan banjir yang entah kenapa malah berubah seperti open house peluang investasi perkebunan.
Dalam video yang diunggah akun @pembasmi.kehaluan, Bupati Mukhlis terlihat didampingi Kapolres Bireuen, sedang menatap tanah pascabanjir dengan ekspresi ilmuwan yang baru nemuin planet baru. Warga sih berharap beliau bakal bilang, “Cepet kirim bantuan! Evakuasi warga! Perbaiki tanggul!” pokoknya kalimat-kalimat yang biasanya keluar dari pejabat saat kamera menyala.
Tapi tidak, saudara-saudara.
Pak Bupati justru memegang tanah berlumpur itu dengan takzim lalu berujar,
“Halus sekali tanahnya, ini paling bagus tanam sawit. Sawit ini kayak pohon rumbia, akarnya bagus menyerap.”
Kalimat yang mungkin maksudnya analisis tanah, tapi terdengar seperti brosur pengembang kebun sawit yang kebetulan tersesat di lokasi bencana. Warga masih sibuk menyelamatkan kasur, sementara Bupati sudah membayangkan hamparan sawit hijau yang menguntungkan.
Tidak heran ucapan “visioner” ini langsung panen komentar pedas dari warganet yang kalau sudah ngamuk, algoritma pun ikut bergetar.
Beberapa komentar bahkan naik level dari nyinyir menjadi stand-up comedy:
- Ide Reboisasi Ekstrem: “Bapa aja yang di tanam mau? Lebih bagus malah kalo bapa di tanam,” tulis @khlf*****, menawarkan alternatif penghijauan yang… ya begitulah.
- Prediksi Firaun Mode: “Gaya bicara dan gaya tangannya… aura Fir’aun banget,” kata angga*****.
- Kamus Ekonomi Bencana: “Bencana = Cuan nih. Tanam pak, biar rumahmu penuh uang. Hatinya isinya uang semuaaa,” komentar @snow.mar***** yang sepertinya sudah ahli membaca niat pejabat.
Sampai saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Pak Bupati apakah ucapannya itu sekadar refleks, analisis agronomi spontan, atau justru kode keras untuk masa depan alih fungsi lahan.
Yang jelas: warga Bireuen butuh sembako, selimut, dan bantuan nyata. Bukan bibit sawit, bukan brosur perkebunan, apalagi seminar motivasi investasi sawit di tengah banjir.
Penulis : Ristanto | Editor : Ivan







