PRABA INSIGHT – Di tengah panasnya suhu politik dan militer antara Iran dan Israel, Pengadilan Iran bikin kejutan. Nggak pakai basa-basi, Senin (16/6/2025), Iran resmi menggantung seorang pria yang dituding sebagai agen intelijen Israel alias Mossad.
Eksekusi ini diumumkan di tengah aksi saling serang dua negara yang dari dulu memang nggak pernah akur ibarat Tom dan Jerry bersenjata nuklir.
Namanya Esmaeil Fekri. Ia disebut-sebut telah diciduk aparat Teheran sejak tahun 2023. Menurut laporan dari Mizan Online, media resmi milik pengadilan Iran, Fekri dijatuhi hukuman mati karena dua dakwaan yang berat banget: “kerusakan di muka bumi” dan “moharebeh”, istilah khas Iran yang berarti “berperang melawan Tuhan”. Gak main-main, bro.
Iran dan Israel emang bukan sekadar “bermusuhan”. Mereka ini sudah kayak mantan toxic yang nggak bisa move on tapi juga nggak bisa damai. Sejumlah laporan menyebut Mossad sudah lama operasi diam-diam di Iran. Dari pembunuhan ilmuwan nuklir Iran seperti Mohsen Fakhrizadeh di tahun 2020, sampai serangan terhadap petinggi Hamas yang sedang “main ke Teheran”, semua dituding ada campur tangan Mossad.
Dan minggu ini, tensi keduanya naik level. Israel meluncurkan serangan ke sejumlah lokasi strategis di Iran pada Jumat dini hari. Target utamanya? Situs-situs nuklir dan orang-orang penting di balik proyek itu. Beberapa ilmuwan dan petinggi militer Iran dilaporkan tewas.
PM Israel Benjamin Netanyahu buka suara. Menurutnya, serangan itu adalah langkah pencegahan biar Iran nggak keburu punya senjata nuklir. “Kami cuma ingin mencegah petaka,” katanya, walaupun petaka kayaknya malah tambah banyak setelah itu.
Iran jelas nggak tinggal diam. Presiden terpilih Masoud Pezeshkian langsung menyampaikan pidato yang disiarkan secara nasional. Ia bilang serangan Israel adalah kejahatan internasional dan janji akan ada balasan setimpal. Bukan cuma omong doang, beberapa jam setelah pidato itu, rudal-rudal Iran nyasar ke wilayah Israel. Beberapa bangunan hancur, korban jiwa berjatuhan.
Data sementara menyebutkan, setidaknya 10 orang tewas di Israel akibat serangan rudal balasan dari Iran. Sementara di pihak Iran, serangan Israel lebih dulu telah menewaskan sedikitnya 80 orang.
Konflik dua negara ini seperti menonton serial perang tanpa jeda iklan penuh ledakan, dendam lama, dan bumbu ideologi. Dunia hanya bisa berharap, dua negara ini segera sadar kalau nuklir bukan mainan dan dendam nggak akan pernah bisa diselesaikan lewat peluncuran rudal.
Penulis : Deny Darmono / Editor : Irfan