Menu

Mode Gelap
Prabowo Muncul di Expo 2025 Osaka, Netizen Heboh Sambut Unggahan di X Pejabat dan “Tot Tot Wuk Wuk”: Netizen Gerah, Istana Sampai Ikut Angkat Suara Dari Jepang ke Amerika, Lanjut Kanada dan Belanda: Diplomasi Marathon Prabowo HANTU Sumsel Desak Kejaksaan Agung Periksa Walikota Palembang Ratu Dewa soal Fee Rp 84 Miliar Sandri Rumanama Ingatkan, Reformasi Polri Tak Cukup Struktural Tanpa Perubahan Kultur Potongan Mencekik, Bonus PHP: Driver Online Ngadu ke DPR

Internasional

Resmi! TikTok Bakal Diambil Alih Amerika, Nasib Algoritma Jadi Pertanyaan Besar

badge-check


					AS dan Tiongkok sepakat soal kepemilikan TikTok. Trump dan Xi Jinping akan teken kesepakatan, pengambilalihan TikTok oleh Amerika tinggal menunggu waktu.(AFP) Perbesar

AS dan Tiongkok sepakat soal kepemilikan TikTok. Trump dan Xi Jinping akan teken kesepakatan, pengambilalihan TikTok oleh Amerika tinggal menunggu waktu.(AFP)

PRABA INSIGHT – TikTok, aplikasi yang bikin orang bisa terkenal hanya dengan goyang dua detik sambil senyum-senyum di depan kamera, lagi-lagi jadi bahan perebutan dua raksasa dunia: Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kabar terbaru datang dari Madrid. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, ngumumin kalau Washington dan Beijing akhirnya mencapai framework agreement alias kerangka kesepakatan soal kepemilikan TikTok di Amerika. Singkatnya, ini langkah awal sebelum benar-benar jatuh ke tangan pihak AS.

Kalau sesuai jadwal, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping bakal ketemu Jumat nanti buat resmi menandatangani kesepakatan itu. Trump, yang belakangan rajin banget update di Truth Social, sudah pamer kalau “pembicaraan berjalan sangat baik.” Tiongkok pun mengonfirmasi adanya kesepakatan, tapi dengan catatan: jangan sampai perusahaan mereka tekor cuma karena politik dagang.

Tapi, namanya juga TikTok, selalu ada “efek samping” yang bikin orang waswas. Sarah Kreps, Direktur Tech Policy Institute Cornell University, ngingetin kalau tanpa aturan jelas, kesepakatan ini bisa jadi cuma formalitas soal kepemilikan. Masalah keamanan tetap rawan kebobolan.

Yang paling bikin deg-degan adalah soal algoritma. Ya, algoritma yang bikin timeline kita penuh video kucing gendut, gosip artis, sampai teori bumi datar itu ternyata dianggap aset vital. Kalau Beijing masih pegang kendali algoritma, artinya potensi bocor data tetap besar.

Jim Secreto, mantan pejabat keamanan nasional AS, bahkan lebih to the point: data pengguna TikTok bisa dipakai untuk ngelatih kecerdasan buatan yang ujung-ujungnya dimanfaatkan buat kepentingan militer atau intelijen Tiongkok. “Kalau masalah keamanan ini bisa diselesaikan, kesepakatan ini akan jadi terobosan besar,” katanya.

Jadi, walaupun TikTok sering kita anggap cuma tempat hiburan buat joget, ternyata di meja perundingan level dunia, ia jadi senjata strategis yang nggak kalah penting dari minyak atau nuklir. (Van)

Baca Lainnya

Prabowo Muncul di Expo 2025 Osaka, Netizen Heboh Sambut Unggahan di X

20 September 2025 - 13:19 WIB

Kronologi Revolusi Gen Z Nepal: Demo Medsos Berujung 19 Tewas dan Parlemen Hangus

10 September 2025 - 13:15 WIB

One Family, Geng Bayangan di Balik Kematian Diplomat RI di Peru

10 September 2025 - 06:30 WIB

Mengenal Zetro Leonardo Purba, ASN Kemlu yang Dedikasinya Berhenti oleh Tiga Peluru

3 September 2025 - 22:38 WIB

Kantor Berita VOA Resmi Tutup, Ribuan Karyawan dan Jurnalis Kehilangan Pekerjaan

23 Agustus 2025 - 07:43 WIB

Trending di Internasional