PRABA INSIGHT– Bayangkan kamu menabung bertahun-tahun, sudah survei ke pabrik, sudah rancang-rancang usaha rental mobil, eh… mobil impian yang katanya “mobil nasional” itu malah nggak ada barangnya di pasaran. Sakitnya tuh di dompet, Bung.
Inilah yang dirasakan Aufaa Luqmana Re A, warga Solo yang akhirnya naik pitam dan membawa dua nama besar ke pengadilan: mantan Presiden Joko Widodo dan PT Solo Manufaktur Kreasi alias PT SMK. Iya, kamu nggak salah baca. Jokowi, mantan Presiden Republik Indonesia, digugat karena… mobil Esemka.
Gugatan ini bukan guyonan khas warga +62. Ini serius, sudah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat secara online dengan nomor SKT-08042025051. Dasarnya? Wanprestasi alias dugaan ingkar janji. Aufaa merasa dibohongi oleh narasi besar tentang Esemka yang dulu digaungkan sebagai simbol kebangkitan industri otomotif lokal.
Buat kamu yang lupa sejarah: Esemka dulu dielu-elukan sejak Jokowi masih jadi Wali Kota Solo. Bahkan sempat viral karena Jokowi pakai mobil ini saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Harapannya sih, ini bakal jadi “mobil rakyat” yang bisa dijangkau semua kalangan. Tapi nyatanya? Lebih susah cari Esemka di showroom daripada cari jodoh di usia 30-an.
Menurut kuasa hukumnya, Sigit N. Sudibyanto, kliennya sudah niat banget mau beli Esemka Bima buat dijadikan armada rental pikap.
Tapi setelah bertahun-tahun menunggu, survei ke pabrik, bahkan nabung khusus buat mobil itu—unitnya nihil. Kosong. Nihil. Seperti janji mantan yang bilang akan kembali, tapi malah menikah sama orang lain.
Lucunya, PT SMK sebagai produsen mobil Esemka, beberapa kali menyatakan bahwa mereka “tidak ada urusannya” dengan Jokowi.
Katanya sih, Esemka itu murni bisnis swasta. Tapi narasi mobil nasional itu jelas-jelas dulu nempel banget dengan wajah Jokowi. Jadi, wajar kalau ada yang merasa ditinggal janji.
Kasus ini tentu saja membuka lembaran baru dalam saga panjang “Esemka: Antara Cinta, Cita-cita, dan Realita.”
Apakah ini akan memicu audit besar-besaran terhadap PT SMK? Apakah akan ada konsumen lain yang ikut menggugat? Atau malah Esemka akan comeback dengan produk yang bisa dibeli beneran?
Satu hal yang pasti: ini bukan sekadar soal mobil. Ini soal harapan rakyat kecil yang pengin cinta produk dalam negeri, tapi malah dibuat merasa kayak ngefans sama band yang nggak pernah rilis album.
Dan siapa tahu, kalau gugatan ini dikabulkan, Aufaa bisa jadi inspirasi nasional. Karena di negara ini, kadang untuk bisa punya mobil lokal, kamu bukan cuma harus punya duit. Kamu juga harus punya nyali buat gugat mantan Presiden.