Air aja nggak cukup, Girls! Di era digital ini, urusan menjaga area kewanitaan saat menstruasi butuh lebih dari sekadar siraman air dari keran.
PRABA INSIGHT- Pernah lihat CGI kupu-kupu ungu melayang-layang di tengah Jakarta sambil ngelilingin kain merah misterius? Kalau sempat lihat dan mikir, “Ini apaan sih?” selamat, kamu baru saja kena “jebakan” kampanye digital paling cerdas bertajuk Red Days Alert.
Kampanye ini muncul pas banget di momen World Menstrual Hygiene Day (28 Mei). Tujuannya? Bukan buat gaya-gayaan, tapi buat ngingetin: menstruasi itu bukan aib, tapi momen penting yang butuh perhatian ekstra terutama soal kebersihan daerah kewanitaan.
Fakta pedih tapi nyata
Lebih dari 300 juta perempuan di dunia mengalami menstruasi di waktu yang sama. Tapi di Indonesia, hanya 25% cewek usia 10–24 tahun yang ngerti soal haid sebelum akhirnya “dapat kiriman bulanan” pertama.
Sisanya? Banyak yang gelagapan, bingung, dan cuma dibekali mitos turun-temurun. Katanya sih, “Kalau haid jangan minum es” padahal yang lebih penting justru: jaga kebersihan miss V!
Masalahnya, saat haid, kondisi di bawah sana makin lembap, pH naik, dan ini jadi undangan terbuka buat bakteri dan jamur.
Gejala kayak gatal, keputihan, sampai iritasi ringan itu bukan hal aneh tapi juga nggak bisa dibiarkan. Dan, maaf ya, air keran bukan solusi segalanya.
Air vs Antiseptik: Siapa Lebih Jago?
Menurut dr. Nadia Alaydrus, yang juga dikenal sebagai pejuang edukasi kesehatan perempuan, banyak cewek masih berpikir cukup cebok pakai air doang kalau lagi gatal-gatal atau keputihan.
Padahal, kenyataannya, mikroorganisme penyebab gangguan itu butuh ditangani pakai antiseptik khusus bukan air putih biasa.
Solusi yang disarankan? Gunakan antiseptik kewanitaan dengan kandungan Povidone-Iodine.
Zat ini terbukti ampuh lawan bakteri dan jamur penyebab iritasi ringan. Ini bukan iklan, tapi edukasi.
Cewek Nggak Boleh Diam
Menurut Fitria Dewi Astari, Brand Manager produk perawatan kewanitaan, perempuan aktif harus bisa merasa nyaman dan percaya diri termasuk saat menstruasi.
Nggak perlu malu atau bungkam. Justru penting banget buat tahu cara tepat merawat diri biar bisa terus aktif, sehat, dan tentu saja: unstoppable.
Inisiatif kampanye Red Days Alert dan tagar #IniCaraCewek Jadi Unstoppable jadi ajakan terbuka buat semua perempuan buat lebih peduli pada tubuh sendiri.
Karena, percaya atau tidak, lebih dari 90% perempuan Indonesia mengalami keputihan atau iritasi ringan, tapi hanya sedikit yang tahu cara tepat mengatasinya.
Kampanye Viral, Tujuan Serius
Visual CGI yang viral itu cuma pintu masuk. Yang jauh lebih penting adalah percakapan yang muncul setelahnya: perempuan mulai berani cerita, saling berbagi pengalaman, dan akhirnya sadar bahwa merawat diri bukan cuma hak, tapi kewajiban.
Red Days Alert hadir bukan buat drama, tapi buat revolusi kecil di dunia perempuan: bahwa menstruasi bukan sesuatu yang harus disembunyikan, dan bahwa setiap cewek punya hak buat merasa nyaman dan didukung, baik secara fisik maupun emosional.
Penutup yang Nggak Bisa Dilewatkan
Di zaman medsos yang penuh oversharing tapi minim edukasi, kampanye seperti ini jadi oase.
Bukan cuma mengajak cewek jaga kesehatan, tapi juga membuka ruang obrolan yang selama ini ditabukan.
So, buat kamu yang masih mikir air cukup buat “bersih-bersih” saat haid yuk, pikir ulang.
Karena kadang, jadi cewek unstoppable itu butuh antiseptik juga, bukan cuma semangat.
Penulis : Stefanie Lengka|Editor : Ivan