PRABA INSIGHT- Kalau kamu kira Jakarta cuma jago bikin macet dan bikin pusing kepala rakyat kecil, tampaknya kamu belum kenal HMI MPO Cabang Jakarta Raya. Baru-baru ini, mereka dengan penuh percaya diri menyatakan siap menjadi tuan rumah Kongres Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO) ke-34. Bukan main-main, ini ajang nasional yang bakal dihadiri kader dari seantero Nusantara.
Kabar kesiapan ini diumumkan langsung oleh Ketua HMI MPO Cabang Jakarta Raya, Muhammad Jufri Rumaratu. Menurutnya, jadi tuan rumah bukan sekadar soal menyuguhkan ruang rapat ber-AC dan kopi panas, tapi juga menyangkut harga diri organisasi.
“Kami menerima kepercayaan ini dengan semangat dan penuh tanggung jawab. Kongres ini bukan cuma forum konsolidasi, tapi juga momen penting untuk menentukan arah juang HMI MPO ke depan,” ujar Jufri, Rabu, (03/05) sambil membenarkan kacamata idealismenya.
Kongres ke-34 ini kabarnya akan membahas hal-hal serius—mulai dari isu-isu strategis bangsa, transformasi digital, sampai geopolitik internasional yang kadang lebih rumit dari cinta segitiga dalam sinetron. Selain itu, pemilihan Ketua Umum PB HMI MPO yang baru juga akan jadi agenda utama. Jadi, jangan harap cuma datang buat reuni dan foto-foto Instagramable.
Jufri menambahkan, pihaknya ingin membuktikan bahwa Jakarta bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi dan jalan tol yang tak kunjung bebas dari kemacetan. “Kami akan mengonsolidasikan seluruh kader di Jakarta Raya untuk menyukseskan kongres ini. Profesional, inklusif, dan—tentu saja berkelas,” tegasnya, seolah jadi jubir event organizer politik kampus level nasional.
Dari pihak pusat, Ketua Umum PB HMI MPO Ana Mulyana juga menyampaikan apresiasinya terhadap semangat Cabang Jakarta Raya. Menurut Ana, dalam Pleno ke-3 PB HMI, Jakarta Raya secara resmi menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah. Dan hal ini akan jadi pertimbangan serius dalam menentukan lokasi kongres.
“Tentu kami menyambut baik semua cabang yang ingin jadi tuan rumah, termasuk Jakarta Raya. Nanti kita lihat hasil finalnya,” kata Ana, dengan gaya khas pimpinan organisasi yang sudah kenyang makan garam dalam dinamika mahasiswa.
Di akhir, Ana berharap Kongres ke-34 ini tak sekadar jadi ajang kumpul-kumpul berbalut seremonial. Ia ingin kongres ini jadi tonggak sejarah baru untuk HMI MPO dalam menjaga nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan yang selama ini jadi fondasi gerakan mereka.
Jadi, siap-siap saja. Kongres PB HMI MPO ke-34 bukan hanya milik Jakarta Raya, tapi milik seluruh anak bangsa yang masih percaya bahwa perubahan itu dimulai dari forum-forum idealis yang (semoga) tak sekadar jadi ajang rebutan jabatan.