Menu

Mode Gelap
ASN Kepahiang Dipecat Gara-Gara Injak Al-Qur’an, Padahal Katanya Cuma Buku Yasin 5 Alasan Media Online Masih Jadi Senjata Andalan Brand di Era Scroll Cepat dan Hoaks Lebih Cepat BGN Siapkan Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Jumbo Demi Perut Kenyang Anak Negeri ASUS Prime AP303: Casing 44 Liter yang Bisa Menampung Ambisi (dan RTX 5090) Tol Trans-Sumatra: Jalan Panjang Menuju Mimpi yang (Akhirnya) Bisa Dilewati Bukan Teroris, Cuma Kesepian: Kisah Anak yang Jadi Tersangka Ledakan di SMAN 72

News

Ribuan Orang Padati Velodrome, Haidar Alwi Tegaskan: “Polri Harus Tetap di Bawah Presiden Prabowo”

badge-check


					Ribuan orang menghadiri Milad Presiden Prabowo Subianto di Velodrome Jakarta. Dalam acara yang juga menandai satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Haidar Alwi Institut menyerukan agar independensi Polri tetap berada di bawah Presiden sebagai simbol keutuhan bangsa (Foto: prabainsight) Perbesar

Ribuan orang menghadiri Milad Presiden Prabowo Subianto di Velodrome Jakarta. Dalam acara yang juga menandai satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Haidar Alwi Institut menyerukan agar independensi Polri tetap berada di bawah Presiden sebagai simbol keutuhan bangsa (Foto: prabainsight)

PRABA INSIGHT – JAKARTA – Ribuan orang memadati Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Senin sore (20/10/2025). Mereka datang bukan untuk menonton konser atau pertandingan olahraga, melainkan menghadiri perayaan ulang tahun Presiden Prabowo Subianto yang juga bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

Namun acara yang digagas Haidar Alwi Institut (HAI) itu bukan sekadar perayaan ulang tahun. Dalam suasana yang lebih menyerupai forum kebangsaan, kegiatan tersebut mengusung tema “Menjaga Independensi Polri Tetap di Bawah Presiden.”

Haidar Alwi: Hubungan Presiden dan Polri Menyangkut Keutuhan Bangsa

Di sela acara, Presiden Haidar Alwi Institut, Ir. Haidar Alwi, menyampaikan pandangannya kepada awak media. Ia menilai bahwa posisi Polri di bawah kendali Presiden merupakan hal yang prinsipil dalam menjaga stabilitas dan keutuhan negara.

“Kita akan mengkonsolidasikan bahwa independensi Polri harus tetap di bawah Presiden,” kata Haidar.

Ia menegaskan, momen ulang tahun Presiden Prabowo sekaligus satu tahun pemerintahan menjadi saat yang tepat untuk memperkuat dukungan terhadap kepemimpinan nasional.

“Kebetulan hari ini bukan hanya ulang tahun Presiden, tapi juga satu tahun pemerintahannya. Kita berharap beliau memimpin rakyatnya dengan bijaksana agar Indonesia makmur dan maju,” ujarnya.

Menurut Haidar, hubungan antara Presiden dan Polri bukan semata urusan birokrasi, tetapi menyangkut tata kelola keamanan nasional dan arah reformasi lembaga penegak hukum.

Sandri Rumana: Masyarakat Tak Ingin Presiden dan Polri Dibenturkan

Sekitar 5.000 orang tampak memadati area Velodrome. Acara dimulai dengan doa lintas agama, dipimpin oleh lima tokoh agama yang bergantian mendoakan kesehatan dan panjang umur bagi Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Haidar Alwi Institut, Sandri Rumana, mengatakan kepada awak media bahwa massa yang hadir datang merupakan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap masa depan bangsa.

“Yang hadir hari ini adalah masyarakat yang mencintai Indonesia. Mereka datang dengan kesadaran sendiri. Mereka tidak ingin Presiden dan Polri dibenturkan,” ujar Sandri.

“Pesan mereka jelas: independensi Polri harus tetap di bawah Presiden.”

Menurut Sandri, acara tersebut juga menjadi wadah untuk memperkuat semangat kebangsaan di tengah perdebatan publik mengenai posisi dan peran Polri pascareformasi.

Sugeng Teguh Santoso: Polri Anak Kandung Reformasi

Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, juga memberikan keterangan kepada awak media. Ia menilai, gagasan menempatkan Polri di bawah kementerian merupakan langkah mundur dalam konteks reformasi kepolisian.

“Kita harus melihat historis bahwa Polri adalah anak kandung reformasi,” ujarnya.

Sugeng mengingatkan bahwa upaya menjaga profesionalisme Polri harus dibarengi dengan komitmen untuk tidak mengintervensi lembaga tersebut secara politis.

“Kalau sekarang ada wacana menempatkan Polri di bawah kementerian, itu sama saja mengkhianati amanat reformasi. Saya percaya Presiden Prabowo akan menjaga Polri tetap profesional dan independen,” katanya.

Doa, Musik, dan Refleksi Kebangsaan

Acara yang berlangsung hingga malam hari itu juga diisi dengan penampilan sejumlah musisi dari Indonesia Timur seperti Usman Hitu, Anes Glen, Ayu, dan Seinen. Mereka membawakan lagu-lagu perjuangan dan kebangsaan yang mengiringi suasana reflektif di tengah ribuan hadirin.

Beberapa tokoh publik tampak hadir, di antaranya Prof. (Ris) Dr. Hermawan Sulistyo dan Bony Hargens, yang duduk berbaur dengan masyarakat. (Van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BGN Siapkan Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Jumbo Demi Perut Kenyang Anak Negeri

12 November 2025 - 07:20 WIB

Empat ASN BNN Gugat Kepala BNN: “Dimutasi Tanpa Dasar Hukum yang Jelas”

11 November 2025 - 11:09 WIB

Mengenal Marsinah, Buruh Perempuan dari Nganjuk yang Kini Jadi Pahlawan Nasional

10 November 2025 - 13:39 WIB

Abdul Muthalib Sangadji Gagal Jadi Pahlawan Nasional, Publik Timur Kecewa: Pemerintah Diminta Jelaskan Kriteria Penilaian

10 November 2025 - 10:08 WIB

GMMB Apresiasi Kombes Alfian Nurrizal: Tangani Kerusuhan Jakarta Timur dengan Kepala Dingin

8 November 2025 - 19:32 WIB

Trending di News