Menu

Mode Gelap
Thee Marloes Rilis “Harap dan Ragu”: Lagu Baru Buat Kamu yang Sering Dipukul Kenyataan Waktu KPU Bilang Semua Dokumen Capres Terbuka, Tapi Arsip Jokowi Masih Dicari HAT 190 Tahun di IKN Dibatalkan MK, Ternyata Begini Nasib Tanah dan Investasi 20 November, Istana Siap-siap Digruduk Ojol & Kurol! Empat Tuntutan FDTOI Ini Bukan Main-Main Polemik Nasab Bani Alawi: Haidar Alwi Minta Publik Kembali ke Ilmu, Bukan Emosi Forum Pemerhati Bangsa: Ketika Pancasila Jadi Slogan, Radikalisme Pun Ikut Pamer Eksistensi

Ekonomi

Utang Whoosh Jadi Sorotan, DPR Siap Jadi “Masinis Kedua” Urus Proyek Ini

badge-check


					Puan Maharani pastikan utang proyek Whoosh dibahas DPR bersama pemerintah, sementara Presiden Prabowo tegaskan semua dalam kendalinya. Perbesar

Puan Maharani pastikan utang proyek Whoosh dibahas DPR bersama pemerintah, sementara Presiden Prabowo tegaskan semua dalam kendalinya.

PRABA INSIGHT – JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani, akhirnya angkat bicara soal polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung alias Whoosh. Ia meminta semua pihak nggak langsung panas dulu. Menurutnya, urusan ini bakal dibahas dengan kepala dingin bareng pemerintah di komisi terkait.

“Hal tersebut akan kita bahas di komisi terkait, dan kita lihat dulu bagaimana sebenarnya keputusan-keputusan di pemerintahan periode yang lalu,” ujar Puan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Puan menegaskan, pembahasan nanti nggak cuma soal angka dan utang, tapi juga tentang kondisi keuangan negara baik dulu maupun sekarang. Pokoknya, semuanya harus dikupas tuntas biar jelas siapa melakukan apa dan bagaimana nasib proyek kereta cepat yang sempat jadi kebanggaan itu.

“Ini kan harus dibahas bersama pemerintah. Bagaimana secara teknis, dan bagaimana kondisi keuangan dulu dan saat ini,” imbuhnya.

Soal KPK yang kabarnya mulai menyelidiki proyek Whoosh, Puan tetap kalem. Ia nggak mau terburu-buru komentar dan menegaskan, semua akan dibahas secara resmi di komisi DPR.

“Whoosh nanti akan dibahas di komisi terkait dengan pemerintah. Kita akan kaji bersama bagaimana secara teknis di pemerintah, bagaimana sikap pemerintah, dan bagaimana situasi keuangan dulu dan sekarang,” jelasnya.

Yang penting, kata Puan, jangan sampai negara rugi berkepanjangan hanya karena proyek yang seharusnya jadi simbol kemajuan malah berubah jadi beban.

“Kita harus tahu apa yang akan dilakukan pemerintah agar tidak terjadi kerugian negara yang berlarut-larut,” tegasnya.

Menariknya, di hari yang sama Presiden Prabowo Subianto justru terlihat lebih santai soal utang Whoosh. Ia bahkan bilang, nggak perlu khawatir. Semua sudah dalam kendalinya.

“Nggak usah khawatir. Apa itu ribut-ribut Whoosh? Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” kata Prabowo dalam acara peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat.

Presiden juga meminta PT KAI tetap tenang. Menurut perhitungannya, proyek Whoosh aman-aman saja.

“Saya sudah hitung, Whoosh tidak ada masalah,” tegasnya.

Kalau dilihat dari dua pernyataan ini, suasananya jadi mirip pembagian peran: Puan bicara dengan nada hati-hati, penuh prosedur; sementara Prabowo datang dengan gaya “tenang, semua di bawah kendali saya.”

Mungkin memang begitu cara kerja “Whoosh politik” di Indonesia DPR yang hati-hati di relnya, sementara Presiden sudah siap ngebut ke solusi. (Van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ini Soal Harga Diri Bangsa” Sandri Rumanama Dukung Langkah Prabowo Ambil Alih KCIC

5 November 2025 - 06:24 WIB

Presiden Prabowo Bakal Ngulik Utang Kereta Cepat Whoosh, Ini yang Bakal Dibahas

30 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Bukan Cinta yang Abadi, tapi Utang Kereta Cepat Luhut Pastikan Tenornya 60 Tahun!

22 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Dedi Mulyadi Mau Cek ke BI Soal Dana Rp 4,17 Triliun: “Kalau Benar, Saya Pecat Semua Pejabat Saya!”

22 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Menkeu Purbaya Soroti Jual-Beli Jabatan di Bekasi: Reformasi Tata Kelola Daerah Belum Selesai

21 Oktober 2025 - 09:29 WIB

Trending di Ekonomi