Menu

Mode Gelap
Rp1.200 Triliun Hilang ke Judi Online: Ekonomi Kita Jadi ATM Bandar Prabowo Muncul di Expo 2025 Osaka, Netizen Heboh Sambut Unggahan di X Pejabat dan “Tot Tot Wuk Wuk”: Netizen Gerah, Istana Sampai Ikut Angkat Suara Dari Jepang ke Amerika, Lanjut Kanada dan Belanda: Diplomasi Marathon Prabowo HANTU Sumsel Desak Kejaksaan Agung Periksa Walikota Palembang Ratu Dewa soal Fee Rp 84 Miliar Sandri Rumanama Ingatkan, Reformasi Polri Tak Cukup Struktural Tanpa Perubahan Kultur

Ekonomi

Pak Menteri UMKM Nyuruh Ojol Pindah Aplikasi? LKN: Ini Negara Pancasila, Bukan Milik Oligarki!

badge-check


					Foto Logo Lintas Koordinasi Nusantara (LKN) (foto: prabainsight/istimewa) Perbesar

Foto Logo Lintas Koordinasi Nusantara (LKN) (foto: prabainsight/istimewa)

PRABA INSIGHT – Kadang yang bikin rakyat kecil susah bukan cuma harga bensin atau cuaca ekstrem, tapi omongan pejabat publik yang enteng banget kayak lagi ngisi acara motivasi.

Contohnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM, Maman Abdurrahman, yang dengan santainya bilang: “Kalau driver ojol keberatan, ya pindah saja ke aplikasi sebelah.”

Plot twist: itu bukan solusi, Pak. Itu kayak nyuruh orang miskin pindah ke negara lain kalau capek miskin.

Ucapan Maman ini langsung bikin gerah Lintas Koordinasi Nusantara (LKN). Pendiri LKN, Andri RM, menyebut pernyataan tersebut bukan cuma tidak pantas, tapi juga menyakitkan hati para pengemudi ojol yang tiap hari udah babak belur demi dapur tetap ngebul.

“Seorang menteri mestinya hadir buat rakyat kecil, bukan jadi corongnya korporasi. Kalau mentok solusinya cuma nyuruh pindah aplikasi, ya maaf, itu bukan keberpihakan, itu pelepasan tanggung jawab,” kata Andri, mungkin sambil nahan napas panjang.

Menurut Andri, tuntutan ojol itu nggak neko-neko. Mereka cuma ingin pendapatan bersih Rp10 ribu per 4 kilometer.

Nggak minta THR, nggak minta rumah dinas. Mereka cuma pengin hidup layak. Kalau aplikator mau ambil tambahan Rp15 ribu per order, ya tinggal pemerintah bikin aturan. Gitu aja repot?

“Kalimat kayak gitu dari seorang menteri, itu udah bikin Pancasila nangis di sudut meja,” kata Andri.

Ia bahkan dengan sinis bilang, kalau memang pejabat sekarang sudah nggak percaya lagi sama nilai-nilai Pancasila, ya sekalian ganti saja: coret Pancasila, ganti palu arit.

Pernyataan Maman dinilai mencerminkan keberpihakan pada oligarki digital ketimbang rakyat yang tiap hari nunggu orderan sambil doa-doa kecil di pinggir jalan.

Dan ya, Pak Menteri, kami paham, Anda mungkin lagi banyak pikiran, tapi kalau sudah bicara soal perut rakyat, mohon jangan asal ceplos.

Karena, kata Andri: “Kalau beginilah cara pejabat bicara, jangan salahkan kalau rakyat nanti balas dengan suara.”

 

 

Baca Lainnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Tipis, BI: Masih Sehat, Jangan Panik Dulu!

15 September 2025 - 08:18 WIB

Panggung Kecantikan Global Digelar di Jakarta, 250 Merek Tampil di IndoBeauty Expo 2025

7 Agustus 2025 - 11:12 WIB

Bukan Nyari Panggung, Sufmi Dasco Justru Bikin Politik Terlihat Nggak Seram-Seram Amat

15 Juli 2025 - 09:17 WIB

“Renald Kasali untuk BIN: Solusi dari Akademisi, Bukan dari Alumni Koalisi”

13 Juli 2025 - 12:55 WIB

“Resmi! Bank DKI Kini Bernama Bank Jakarta: Dari Daerah ke Panggung IPO”

22 Juni 2025 - 16:28 WIB

Trending di Ekonomi