Menu

Mode Gelap
“Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook: Kajian Diubah, Barang Hilang, Negara Rugi” “Setelah Gagal di Piala Asia, Coach Mochi Dicopot dari Timnas Putri, Ini Alasan PSSI” Benarkah Hasto Korban Pembungkaman Politik? Ini Fakta di Persidangan Tiket Masuk Candi Gratis Seumur Hidup? Cuma Berlaku Kalau Kamu Lahir di Tanggal Ini Bukan Nyari Panggung, Sufmi Dasco Justru Bikin Politik Terlihat Nggak Seram-Seram Amat “Dibalik Kata ‘Bapak’: Kisah Hasto, Satpam DPP, dan Dua Pria Tegap Misterius”

Ekonomi

Pak Menteri UMKM Nyuruh Ojol Pindah Aplikasi? LKN: Ini Negara Pancasila, Bukan Milik Oligarki!

badge-check


					Foto Logo Lintas Koordinasi Nusantara (LKN) (foto: prabainsight/istimewa) Perbesar

Foto Logo Lintas Koordinasi Nusantara (LKN) (foto: prabainsight/istimewa)

PRABA INSIGHT – Kadang yang bikin rakyat kecil susah bukan cuma harga bensin atau cuaca ekstrem, tapi omongan pejabat publik yang enteng banget kayak lagi ngisi acara motivasi.

Contohnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM, Maman Abdurrahman, yang dengan santainya bilang: “Kalau driver ojol keberatan, ya pindah saja ke aplikasi sebelah.”

Plot twist: itu bukan solusi, Pak. Itu kayak nyuruh orang miskin pindah ke negara lain kalau capek miskin.

Ucapan Maman ini langsung bikin gerah Lintas Koordinasi Nusantara (LKN). Pendiri LKN, Andri RM, menyebut pernyataan tersebut bukan cuma tidak pantas, tapi juga menyakitkan hati para pengemudi ojol yang tiap hari udah babak belur demi dapur tetap ngebul.

“Seorang menteri mestinya hadir buat rakyat kecil, bukan jadi corongnya korporasi. Kalau mentok solusinya cuma nyuruh pindah aplikasi, ya maaf, itu bukan keberpihakan, itu pelepasan tanggung jawab,” kata Andri, mungkin sambil nahan napas panjang.

Menurut Andri, tuntutan ojol itu nggak neko-neko. Mereka cuma ingin pendapatan bersih Rp10 ribu per 4 kilometer.

Nggak minta THR, nggak minta rumah dinas. Mereka cuma pengin hidup layak. Kalau aplikator mau ambil tambahan Rp15 ribu per order, ya tinggal pemerintah bikin aturan. Gitu aja repot?

“Kalimat kayak gitu dari seorang menteri, itu udah bikin Pancasila nangis di sudut meja,” kata Andri.

Ia bahkan dengan sinis bilang, kalau memang pejabat sekarang sudah nggak percaya lagi sama nilai-nilai Pancasila, ya sekalian ganti saja: coret Pancasila, ganti palu arit.

Pernyataan Maman dinilai mencerminkan keberpihakan pada oligarki digital ketimbang rakyat yang tiap hari nunggu orderan sambil doa-doa kecil di pinggir jalan.

Dan ya, Pak Menteri, kami paham, Anda mungkin lagi banyak pikiran, tapi kalau sudah bicara soal perut rakyat, mohon jangan asal ceplos.

Karena, kata Andri: “Kalau beginilah cara pejabat bicara, jangan salahkan kalau rakyat nanti balas dengan suara.”

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. putriistiqomah

    Mulutnya pak mentri itu yg ngomong ngak di sekolahin.

    Balas
  2. Gitta Harry akhadin

    Pak Prabowo harus tau kalau ada mentrinya yg berbicara tidak pantas seperti itu kepada masyarakat kecil yg berprofesi hanya sebagai ojek online dan kurir online, Mentri seperti ini gak bisa di diamkan, ICAPANYA SANGAT MENYAKITKAN HATI DAN OPERASAAN KAUM OJOL DI INDONESIA,,SEMAKIN SEMPIT ARTI DARI BHINEKA TUNGAL IKA dan semakin buruk nilai2 PANCASILA yg menjadi kedaullatan bangsa indonesia

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Bukan Nyari Panggung, Sufmi Dasco Justru Bikin Politik Terlihat Nggak Seram-Seram Amat

15 Juli 2025 - 09:17 WIB

“Renald Kasali untuk BIN: Solusi dari Akademisi, Bukan dari Alumni Koalisi”

13 Juli 2025 - 12:55 WIB

“Resmi! Bank DKI Kini Bernama Bank Jakarta: Dari Daerah ke Panggung IPO”

22 Juni 2025 - 16:28 WIB

Utang Negara Tembus Rp7.000 Triliun, BI Bilang: “Santai Aja, Masih Terkendali Kok!”

18 Juni 2025 - 07:54 WIB

Ojol Mau Jadi Karyawan Tetap? Kata Menteri UMKM: Yang Lolos Cuma Segelintir, Sisanya Tetap Pejuang Jalanan

18 Juni 2025 - 03:47 WIB

Trending di Ekonomi