Menu

Mode Gelap
Fasum Kalideres Harusnya Jadi Taman, Malah Dikuasai Bangunan Liar Geger Nampan MBG Disebut Pakai Minyak Babi, Pemerintah: Tenang, Bisa Diuji di BPOM Kisruh Demo di Senayan, Nurul Arifin Janji Perjuangkan Aspirasi dengan Syarat Ini? Kado Ultah Sri Mulyani: Puluhan Karangan Bunga Protes dari Dosen ASN, Isinya Bikin Geleng-Geleng Kepala Indonesia Punya Uranium dan Thorium Segunung, tapi Rakyatnya Masih Ribut Bayar Token Listrik Solidaritas PSI Pemalang Ternyata Rungkad, Ketua DPD Diganti Lewat Pesan WA

Internasional

Drone Israel Hantam Tenda Media di Gaza, Korban Jurnalis Tertinggi dalam Sejarah Perang Dunia

badge-check


					Serangan drone Israel di depan RS al-Shifa, Gaza, menewaskan enam jurnalis termasuk staf Al Jazeera. Korban jurnalis di Gaza kini lampaui Perang Dunia, memicu kecaman global. (Foto: istimewa) Perbesar

Serangan drone Israel di depan RS al-Shifa, Gaza, menewaskan enam jurnalis termasuk staf Al Jazeera. Korban jurnalis di Gaza kini lampaui Perang Dunia, memicu kecaman global. (Foto: istimewa)

PRABA INSIGHT- Menjadi jurnalis di Gaza itu bukan cuma soal menulis berita. Itu seperti menulis surat cinta di tengah badai peluru, dengan harapan suratnya sampai meski si penulisnya mungkin tidak.

Minggu malam, 10 Agustus 2025, tepat di depan Rumah Sakit al-Shifa, sebuah drone Israel mengirimkan paket kematian ke tenda media yang jelas-jelas bertuliskan “PRESS”. Tenda itu bukan tempat rapat wartawan yang membicarakan judul clickbait, melainkan ruang kerja darurat di tengah reruntuhan.

Hasilnya? Tujuh nyawa hilang, lima di antaranya pekerja Al Jazeera:

  • Anas al-Sharif (28), jurnalis
  • Mohammed Qreiqeh (33), koresponden
  • Ibrahim Zaher (25), juru kamera
  • Mohammed Noufal (29), juru kamera
  • Moamen Aliwa (23), juru kamera

Plus satu reporter lepas, Mohammed Al-Khaldi, yang juga tak sempat menulis berita terakhirnya.

Hani al-Shaer, satu-satunya yang selamat, bilang: “Tenda itu jelas bertanda media.” Jadi kalau ini bukan serangan yang disengaja, kita harus percaya apa? Kebetulan semesta?

Daftar Duka yang Semakin Panjang

Ini bukan insiden pertama. Sebelumnya, Samer Abudaqa tewas saat meliput di Khan Younis, Hamza Dahdouh terkena rudal di awal 2024, lalu ada Ahmed al-Louh, Ismail al-Ghoul, Rami al-Rifi, hingga Hossam Shabat. Semua meregang nyawa di medan liputan. Di Gaza, kamera dan mikrofon tampaknya dianggap ancaman yang setara dengan senjata.

Angka yang Mengalahkan Perang Dunia

Menurut Costs of War Project Universitas Brown, jumlah jurnalis tewas di Gaza sejak Oktober 2023 lebih banyak daripada korban gabungan jurnalis di Perang Dunia I, II, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik di Yugoslavia, dan perang Afghanistan setelah 9/11.

RSF menobatkan 2024 sebagai tahun paling mematikan bagi jurnalis: lebih dari 120 tewas di dunia, separuhnya di Gaza dalam delapan bulan.

Data Shireen.ps menunjukkan hampir 270 jurnalis dan pekerja media terbunuh dalam 22 bulan terakhir rata-rata 13 orang per bulan.

Perang yang Membunuh dan Membungkam

CPJ menegaskan, pembunuhan dan penahanan jurnalis menciptakan kekosongan informasi yang sempurna untuk menyembunyikan pelanggaran HAM. Pada Juni 2024, RSF, CPJ, dan berbagai media global mengeluarkan surat terbuka: jurnalis Palestina diburu hanya karena meliput.

Amnesty International menambahkan: Israel tidak hanya membunuh jurnalis, tapi juga mematikan fungsi jurnalisme itu sendiri. Dan di medan perang seperti ini, ketika saksi dibungkam, sejarah berubah jadi versi penguasa.

Di Gaza, peluru bukan hanya menghantam tubuh, tapi juga menghantam suara. Dan ketika suara itu hilang, dunia pun kehilangan cara untuk mengingat.

Penulis : Yohanes MW | Editor: Ivan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kantor Berita VOA Resmi Tutup, Ribuan Karyawan dan Jurnalis Kehilangan Pekerjaan

23 Agustus 2025 - 07:43 WIB

“Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Tanpa Syarat ke Rusia, Kirim Ribuan Tentara dan Amunisi”

14 Juli 2025 - 04:08 WIB

“Keji! Israel Bom RS Indonesia, Dokternya Tewas: Dunia Marah, Tapi Bom Tetap Meledak Tiap Hari”

4 Juli 2025 - 05:14 WIB

Trump Bela Mati-matian Netanyahu Minta Kasus Korupsinya ditutup dan Sebut ‘Dia Pahlawan’

29 Juni 2025 - 15:17 WIB

Nuklir, Rudal, dan Retorika: Netanyahu Klaim Israel Menang Lawan Iran

25 Juni 2025 - 10:43 WIB

Trending di Internasional