Menu

Mode Gelap
Menkeu Purbaya Soroti Jual-Beli Jabatan di Bekasi: Reformasi Tata Kelola Daerah Belum Selesai Ribuan Orang Padati Velodrome, Haidar Alwi Tegaskan: “Polri Harus Tetap di Bawah Presiden Prabowo” Kenapa Sejumlah Pensiunan TNI Bersemangat Mendesak Reformasi Polri? Dana CSR Jadi “Bancakan”? Aktivis JARAK Bongkar Dugaan Gelap PT JOE dan Siap Turun ke Jalan Tanpa Pesta Megah, Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74 di Istana: Hanya Doa, Teh Hangat, dan Keakraban Kuasa Hukum CV Kawan Lama Pertanyakan Klaim Dandim Belu Soal Dump Truck yang Disebut Sudah Diserahkan ke Propam Polda NTT

News

Guru Katanya “Beban Negara”? Sri Mulyani Langsung Dirujak Netizen +62

badge-check


					Pidato Sri Mulyani soal APBN pendidikan 2025 bikin heboh. Potongan videonya viral di TikTok dan dituding menyebut guru sebagai “beban negara”.(Foto; Istimewa) Perbesar

Pidato Sri Mulyani soal APBN pendidikan 2025 bikin heboh. Potongan videonya viral di TikTok dan dituding menyebut guru sebagai “beban negara”.(Foto; Istimewa)

PRABA INSIGHT- Indonesia memang nggak pernah kehabisan drama. Kali ini pemeran utamanya: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Isunya juga bukan kaleng-kaleng kesejahteraan guru dan dosen.

Cerita bermula dari pidatonya di Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB beberapa hari lalu. Dengan suara khasnya yang sering ditemani angka-angka fantastis, Sri Mulyani bilang bahwa APBN 2025 untuk pendidikan sudah disiapkan sebesar Rp724,3 triliun.

Masalahnya, walau duit segitu udah kayak harga planet Jupiter, gaji guru dan dosen masih saja dianggap kurang manusiawi.

“Banyak di media sosial, saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya enggak besar. Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara,” kata Sri Mulyani (YouTube ITB, 19/8/2025).

Nah, di sinilah kalimat berikutnya bikin netizen makin panas. Sri Mulyani bertanya, apakah semua urusan gaji guru harus dibebankan ke APBN, atau justru bisa dibantu lewat partisipasi masyarakat.

“Apakah semuanya harus dari keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat,” ujarnya.

Partisipasi masyarakat yang dimaksud? Belum jelas. Bisa jadi semacam gotong royong digital ala Kitabisa.com, bisa juga iuran RT buat gaji dosen. Entahlah.

Namun dunia maya nggak sabar menunggu penjelasan detail. Potongan video pidatonya langsung beterbangan di TikTok. Salah satunya diunggah akun Sais**** pada 18 Agustus 2025. Di versi editan itu, pidatonya terdengar seperti menyebut guru adalah “beban negara”.

Dan begitulah—drama dimulai. Potongan video itu sudah pindah kos-kosan ke Instagram, lalu jadi trending di X (Twitter versi rebranding). Netizen pun terbelah: ada yang tersinggung, ada yang membela, dan ada yang cuma nyeletuk, “724 triliun kok masih kurang?”

penulis : Deni Darmono | Editor : Ivan

Baca Lainnya

Ribuan Orang Padati Velodrome, Haidar Alwi Tegaskan: “Polri Harus Tetap di Bawah Presiden Prabowo”

20 Oktober 2025 - 17:53 WIB

Dana CSR Jadi “Bancakan”? Aktivis JARAK Bongkar Dugaan Gelap PT JOE dan Siap Turun ke Jalan

17 Oktober 2025 - 13:40 WIB

Tanpa Pesta Megah, Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74 di Istana: Hanya Doa, Teh Hangat, dan Keakraban

17 Oktober 2025 - 10:15 WIB

Kuasa Hukum CV Kawan Lama Pertanyakan Klaim Dandim Belu Soal Dump Truck yang Disebut Sudah Diserahkan ke Propam Polda NTT

17 Oktober 2025 - 08:59 WIB

Jakarta Makin Turun, Air Makin Naik! LPBINU DKI Jakarta Ajak Semua Pihak Bergerak

16 Oktober 2025 - 07:03 WIB

Trending di News