Menu

Mode Gelap
ASN Kepahiang Dipecat Gara-Gara Injak Al-Qur’an, Padahal Katanya Cuma Buku Yasin 5 Alasan Media Online Masih Jadi Senjata Andalan Brand di Era Scroll Cepat dan Hoaks Lebih Cepat BGN Siapkan Rp29,5 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Jumbo Demi Perut Kenyang Anak Negeri ASUS Prime AP303: Casing 44 Liter yang Bisa Menampung Ambisi (dan RTX 5090) Tol Trans-Sumatra: Jalan Panjang Menuju Mimpi yang (Akhirnya) Bisa Dilewati Bukan Teroris, Cuma Kesepian: Kisah Anak yang Jadi Tersangka Ledakan di SMAN 72

Ekonomi

Pemerintah Coret PIK 2 dari PSN: Aguan Kaget, Saham Langsung Tersungkur

badge-check


					Pemerintah resmi mencoret proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025 sesuai putusan Mahkamah Agung. Keputusan ini bikin saham milik Aguan seperti PANI dan CBDK anjlok tajam di bursa.(Foto:Istimewa) Perbesar

Pemerintah resmi mencoret proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025 sesuai putusan Mahkamah Agung. Keputusan ini bikin saham milik Aguan seperti PANI dan CBDK anjlok tajam di bursa.(Foto:Istimewa)

PRABA INSIGHT – Kalau bicara soal Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, yang terbayang biasanya deretan kafe estetik, mobil mewah, dan orang-orang jogging dengan outfit lebih mahal dari gaji UMR. Tapi minggu ini, suasana mendadak agak suram.

Pemerintah resmi mencoret proyek pengembangan PIK 2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun ini.

Keputusan ini bukan tanpa dasar. Pemerintah menyesuaikan daftar PSN sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 yang isinya adalah perubahan kedelapan atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021. Jadi, ini semacam update besar, kayak patch note game, tapi versi pembangunan nasional.

Yang menarik, langkah ini diambil untuk menjalankan putusan Mahkamah Agung Nomor 12 P/HUM/2025. Jadi, bukan sekadar keputusan sepihak pemerintah, tapi hasil dari proses hukum yang sahih.

Namun, kabar ini bikin dunia saham agak gemetar. Emiten-emiten milik taipan Aguan, yang terlibat di proyek PIK 2, langsung seperti habis kena tsunami kecil. Berdasarkan data RTI, saham PANI anjlok 7,97% ke angka 13.575, sementara CBDK turun lebih dalam lagi, 8,83% ke 6.450 per lembar pada pukul 14.00 WIB.

Bagi investor, ini tentu bikin jantung berdebar—tapi buat sebagian warga yang sudah skeptis dengan proyek reklamasi dan dampaknya ke lingkungan, keputusan ini bisa jadi seperti secangkir kopi pagi: pahit tapi menyegarkan.

Intinya, pemerintah sedang berusaha menata ulang prioritas pembangunan. Bukan cuma soal proyek megah di atas kertas, tapi juga soal keseimbangan antara investasi, hukum, dan kepentingan publik.

Mungkin PIK 2 memang indah, tapi kali ini bukan itu yang jadi prioritas.

Reporter : Ris Tanto | Editor : Ivan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Utang Whoosh Jadi Sorotan, DPR Siap Jadi “Masinis Kedua” Urus Proyek Ini

5 November 2025 - 07:04 WIB

Ini Soal Harga Diri Bangsa” Sandri Rumanama Dukung Langkah Prabowo Ambil Alih KCIC

5 November 2025 - 06:24 WIB

Presiden Prabowo Bakal Ngulik Utang Kereta Cepat Whoosh, Ini yang Bakal Dibahas

30 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Bukan Cinta yang Abadi, tapi Utang Kereta Cepat Luhut Pastikan Tenornya 60 Tahun!

22 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Dedi Mulyadi Mau Cek ke BI Soal Dana Rp 4,17 Triliun: “Kalau Benar, Saya Pecat Semua Pejabat Saya!”

22 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Trending di Ekonomi