Menu

Mode Gelap
Luhut Umumkan Utang Kereta Cepat Diperpanjang 60 Tahun, SIAGA 98: ‘Aneh dan Tidak Lazim’ “Segala kekuatan dan kesanggupan mempertahankan Kemerdekaan yang ada pada mereka. Tidak akan surut seujung rambut pun” Bukan Cinta yang Abadi, tapi Utang Kereta Cepat Luhut Pastikan Tenornya 60 Tahun! Dedi Mulyadi Mau Cek ke BI Soal Dana Rp 4,17 Triliun: “Kalau Benar, Saya Pecat Semua Pejabat Saya!” Menkeu Purbaya Soroti Jual-Beli Jabatan di Bekasi: Reformasi Tata Kelola Daerah Belum Selesai Ribuan Orang Padati Velodrome, Haidar Alwi Tegaskan: “Polri Harus Tetap di Bawah Presiden Prabowo”

Ekonomi

“Resmi! Bank DKI Kini Bernama Bank Jakarta: Dari Daerah ke Panggung IPO”

badge-check


					Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta.(Foto:Praba/Ist) Perbesar

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta.(Foto:Praba/Ist)

PRABA INSIGHT- Ulang tahun Jakarta ke-498 dirayakan bukan cuma dengan pesta rakyat dan lampu-lampu kelap-kelip, tapi juga dengan satu pengumuman penting: Bank DKI resmi ganti nama jadi Bank Jakarta. Yes, bank kebanggaan warga ibu kota ini akhirnya rebranding. Bukan ganti warna seragam, tapi ganti nama dan logo sekalian.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jadi yang pertama kali menabuh gong perubahan ini. Ia bilang pergantian nama ini bukan asal-asalan. Bukan pula karena pengurusnya bosan. Ini langkah strategis menuju masa depan: dari bank daerah jadi pemain nasional yang siap IPO.

“Perubahan call name ini menandai dimulainya fase baru transformasi PT Bank DKI menuju arah yang lebih modern, profesional, dan siap bersaing di tingkat nasional dan regional,” ujar Pramono, Minggu (22/6/2025).

Kenapa Harus Bank Jakarta?

Jawabannya simpel: karena nama Jakarta sudah kadung mendunia, lebih gampang dipromosikan ke investor, dan terdengar lebih seksi di telinga milenial maupun komisaris.

“Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota,” jelas Pramono, seperti dosen branding kelas pagi.

Jakarta, dalam hal ini, bukan sekadar nama kota. Ia adalah label yang menjual. Dan Bank Jakarta berharap bisa menjual banyak terutama ketika sudah masuk pasar modal nanti.

Logo Baru: Monas, Tapi Lebih Startup

Tak mau kalah dengan nama, logo pun ikut didandani. Kini, logo Bank Jakarta tampil lebih ramping, elegan, dan minimalis: tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas mirip api Monas tapi kalau di-render pakai Figma.

“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit, lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” kata Pramono, seperti sedang membaca puisi metafisik.

Bukan Cuma Ganti Bungkus

Nah ini penting. Rebranding ini bukan sekadar operasi plastik. Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo, menegaskan bahwa ada reformasi besar-besaran di balik layar.

Transformasi yang dilakukan mencakup:

1. Perbaikan tata kelola dan budaya kerja profesional (biar nggak asal tanda tangan dan telat laporan),

2. Akselerasi layanan digital dan ekosistem finansial (biar nasabah bisa ngurus semua dari HP, bukan antre sampai pensiun),

3. Upgrade infrastruktur IT dan keamanan siber (karena hacker zaman sekarang bukan main-main),

4. Peningkatan kredit produktif dan akuisisi dana murah (alias biar banknya makin kaya dan rakyat nggak dicekik bunga tinggi).

“Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir dalam kehidupan masyarakat,” tegas Agus, dengan nada CEO yang habis ikut pelatihan McKinsey.

 

Penulis: Ivan

Baca Lainnya

Bukan Cinta yang Abadi, tapi Utang Kereta Cepat Luhut Pastikan Tenornya 60 Tahun!

22 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Dedi Mulyadi Mau Cek ke BI Soal Dana Rp 4,17 Triliun: “Kalau Benar, Saya Pecat Semua Pejabat Saya!”

22 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Menkeu Purbaya Soroti Jual-Beli Jabatan di Bekasi: Reformasi Tata Kelola Daerah Belum Selesai

21 Oktober 2025 - 09:29 WIB

Menkeu Purbaya Buka Peluang Turunkan PPN 11 Persen, Tapi Pemerintah Nggak Mau Gegabah

15 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Dari Walet ke Devisa: Ketika Barantin Ikut Bikin Indonesia Naik Kelas di Pasar Dunia

14 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Ekonomi